Jumat, 03/05/2024 - 04:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Konsumsi Makanan Instan Jangka Panjang dan Berlebihan Picu Obesitas

ADVERTISEMENTS

Obesitas juga menjadi salah satu penyebab munculnya banyak penyakit.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Dokter spesialis penyakit dalam Ari Fahrial Syam menyebutkan, konsumsi makanan instan dalam jangka panjang dan berlebihan bisa memicu obesitas atau kegemukan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Kalau terus berlanjut kita tidak menjaga kegemukan ini bisa menimbulkan penyakit diabetes melitus,” kata Ari melalui pesan suara yang diterima di Jakarta, Sabtu (17/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Ia menjelaskan, obesitas bisa timbul karena kandungan karbohidrat yang ada dalam makanan instan cukup tinggi. Selain karbohidrat, kandungan garam yang cukup tinggi juga bisa menyebabkan hipertensi atau darah tinggi jika dikonsumsi secara berlebihan.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Wamenkes: Akar Masalah Obesitas pada Anak Adalah Keluarga


“Kalau konsumsi garamnya terlalu tinggi, kita konsumsi terus itu juga bisa menyebabkan hipertensi pada pasiennya,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Dampak lain dari obesitas akibat kelebihan konsumsi makanan instan adalah munculnya penyakit kanker. Namun ia menjelaskan, penyakit tersebut tidak terjadi secara langsung.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


“Kita tahu obesitas adalah salah satu faktor risiko untuk terjadinya kanker, termasuk juga kanker usus besar dan kanker payudara. Itu adalah kanker yang terkait dengan kegemukan,” jelas Ari.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini juga meluruskan MSG atau penyedap makanan bukan menjadi faktor pemicu kanker. Karena MSG yang dipakai pada makanan instan di Indonesia sudah berizin resmi.

Berita Lainnya:
Anda Obesitas? Sebaiknya Olahraga di Malam Hari


“Jadi mitos ya kalau MSG ini bisa menyebabkan kanker,” tegasnya.


Ia pun memberi saran untuk konsumsi makanan rendah lemak dan banyak mengandung serat serta buah-buahan untuk mencegah risiko kanker sejak dini. “Kita juga harus rajin aktivitas olahraga, harus banyak minum dan istirahat yang cukup,” ucap Ari.


Ia juga mengingatkan jika memang ada faktor keturunan kanker dari orang tua, harus melakukan skrining secara reguler untuk memastikan apakah penyakit tersebut ada dalam tubuh. Sebelumnya sempat viral di media sosial seorang perempuan yang menderita tumor jinak disebutkan karena terlalu sering mengonsumsi makanan instan.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi