Bangun Sinergi Orang Tua dan Sekolah, Bosowa School Adakan Webinar Parenting

"\n Webinar diikuti orang tua murid SD SBBI Bogor, SBAC Cilegon, dan SAB Makassar. \n BOGOR \u2013 Sekolah Bosowa (Bosowa School) menggelar webinar parenting \u201cParents Teachers Learning Programme (PTLP)\u201d, Sabtu (17\/9\/2022). Webinar parenting itu diikuti oleh guru dan orang tua SD Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor, SD Sekolah Bosowa Al Azhar Cilegon (SBAC), dan SD Sekolah Alam Bosowa (SAB) Makassar. \t\t\n \n \u201cWebinar parenting ini diadakan untuk membangun sinergi antara orang tua dan sekolah dalam memahami pola asuh kepada anak,\u201d kata\u00a0\u00a0Kepala Divisi Kurikulum Bosowa School (induk SBBI) Lies Rachmawati\u00a0 \u00a0dalam rilis yang diterima Republika.co.id , Senin (19\/9\/2022). \n Ia menambahkan, Parent Teacher Learning Program (PTLP)\u00a0 merupakan program\u00a0 yang dilaksanakan secara rutin untuk seluruh orang tua di lingkungan Bosowa School .\u00a0 \u201cKegiatan kali\u00a0 ini diperuntukkan untuk Orang tua SD SBBI, SBAC, SD SAB dalam dua sesi,\u201d ujarnya. \n Lies menjelaskan, program Parent Teacher Learning Program (PTLP)\u00a0 ini dalam pengembangan kurikulum Bosowa School\u00a0 dilaksanakan dengan banyak tujuan.Pertama,\u00a0 adanya\u00a0 pemahaman\u00a0 yang sama antara orang tua dan sekolah dalam memahami pengembangan kurikulum dan proses pendidikan di lingkungan sekolah Bosowa School.\u00a0 \u00a0Sehingga,\u00a0 dengan pemahaman yang sama diharapkan juga terjadi kesamaan pola asuh dan proses pendidikan antara sekolah dan orang tua dalam mengembangkan potensi anak sesuai tahapan perkembangannya \n \u201cKedua, memiliki pemahaman yang sama terkait dengan konsep A Dynamic Integrated school \/kuikulum terintegrasi Bosowa School,\u201d ujarnya. \n Ia menjelaskan, Dynamic artinya responsif dan adaptif terhadap segala perubahan, serta\u00a0 berprinsip mutu bahwa hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan besok harus lebih baik dari hari ini. \n Adapun Integraed dalam proses pendidikan, kata Lies, maksudnya adalah\u00a0 Bosowa School Mengembangkan kurikulum yang unik dan khas, yakni\u00a0 memadukan Kurikulum Nasional, Kurikulum Cambridge, Islamic Studies dan Literasi.\u00a0 Selain itu, dilaksanakan secara utuh dan menyeluruh, melalui aspek Tahapan Perkembangan 0-18 tahun, tidak terkotak-kotak karena jenjang pendidikan (integrasi proses pendidikan yang berkesinambungan). \n Selain itu, pengembangan karakter peserta didik (integrasi Domain\/ Multiple Intelligences).\u00a0 \u201cTidak kalah pentingnya, secara manajerial terintegrasi dari TK-SD-SMP-SMA di tiga\u00a0 kota (Bogor, Makassar dan\u00a0 Cilegon),\u201d ujar Lies. \n PTLP ini menghadirkan narasumber\u00a0 Wakil Direktur Bidang Akademik Bosowa School\u00a0 Eko Ariyanto, dan\u00a0 Kepala KB-TK Bosowa Bina Insani Femmy\u00a0 Balti. Eko Ariyanto mengatakan, Bosowa School bertransformasi sejak tahun 2018 dengan menerapkan apa yang kini disebut sebagai Merdeka Belajar. \"Domain yang diterapkan oleh Bosowa School mencakup afeksi, kognisi, bahasa, phisycal, dan pengembangan social,\u201d ujarnya \n Sejak bertransformasi, Bosowa School mengadopsi konsep Beyond Centre dan Circle Time (BCCT) atau yang biasa disebut dengan Senling (Model Sentra dan Lingkaran) yang dikembangkan\u00a0 oleh Pam Phelps, pakar pendidikan dari Amerika Serikat. Komponen BCCT terdiri dari pendidik, anak didik, orang tua, dan linkungan\/masyarakat. \u201cPrinsip\u00a0 BCCT adalah teori dan pengalaman empirik; merangsang seluruh aspek kecerdasan; penataan lingkungan; dan standar operasional baku,\u201d kata Eko.\u00a0 \n Adapun metodenya, kata dia, adalah pendekatan BCCT yang terdiri dari\u00a0 macam-macam main; dan empat jenis scaffolding. \u201cSetidaknya ada empat tujuan BCCT, yakni berlangsung alamiah; makna belajar, manfaat, dan bagaimana mencapainya; dasar keimanan dan ketakwaan; dan terjalin kerja sama,\u201d papar Eko Ariyanto. \n Melalui makalah berjudul \u201cSharing Program Pendidiakan Anak usia Dini\u201d, Femy Balti memgutip Gardner yang menegaskan bahwa untuk dapat hidup sukses tiap manusia perlu memiliki lebih dari satu kecerdasan yang dikenal dengan Multiple Intelligence (MI). \n Ia menyebutkan, Multiple Intelligence (Kecerdasan Jamak)\u00a0 terdiri dari\u00a0 Linguistic Intelligence, Logical Mathematical Intelligence, Musical Intelligence, Bodily-Kinesthetic Intelligence, Spatial Intelligence, Interpersonal Intelligence, Intrapersonal Intelligence, Natural Intelligence, dan Existential Intelligence. \n \u201cSemua kecerdasan tersebut di atas merujuk satu hal yaitu understanding. Pengertian yang mendalam pada semua hal, sehingga dengan itu semua persoalan yang akan datang dalam bentuk apapun dapat diselesaikan serta mampu membuat keputusan yang bermanfaat,\u201d kata Femi Balti. \n \u00a0 \n \n\t\t\n\t\t \n\t\t\n\t \t \n \n\n\n\n \n \r\n\r\n Sumber: Republika "