Jumat, 26/04/2024 - 19:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Bank Sentral Inggris Pertimbangkan Kenaikan Suku Bunga Terbesar dalam 33 Tahun

ADVERTISEMENTS

The Fed kemungkinan akan mendorong suku bunganya naik melampaui kredit di Inggris.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 LONDON — Bank of England (BOE) minggu ini akan mempertimbangkan kenaikan suku bunga terbesar dalam 33 tahun untuk menanggapi lonjakan inflasi dan melemahnya kepercayaan pada aset Inggris.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Pembuat kebijakan yang dipimpin oleh gubernur Andrew Bailey berada di bawah tekanan untuk meningkatkan laju pengetatan moneter. Sebabnya, harga naik lima kali lebih cepat dari target 2 persen bank sentral Inggris dan pound jatuh hampir setiap hari.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Bank sentral AS, Federal Reserve, kemungkinan akan mendorong suku bunga utamanya naik lebih jauh melewati biaya pinjaman di Inggris. Hal tersebut berpotensi semakin melemahkan mata uang pound sterling.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
MPR: UMKM dan Potensi Desa Harus Bersinergi untuk Akselerasi Ekonomi


“Argumen untuk pergerakan 75 basis poin (bps) lebih menarik daripada kenaikan 50 bps,” kata kepala ekonom BNP Paribas di Eropa Paul Hollingsworth dikutip Bloomberg, Senin (19/9). 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Mayoritas dari 47 ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan BOE akan menaikkan suku bunga acuan pinjaman 50 bps menjadi 2,25 persen pada 22 September. Investor memperkirakan kenaikan 75 bps berpeluang terjadi lebih dari 50 persen. 


Kebijakan moneter anggota BoE dan tujuan Bailey untuk mulai menjual lebih banyak aset senilai 895 miliar poundsterling masih menjadi polemik. Penjualan aset dimaksudkan untuk merangsang ekonomi sejak krisis keuangan global berlangsung lebih dari satu dekade lalu.

Berita Lainnya:
PLN Kalselteng Beri Tips Listrik Rumah Aman Saat Ditinggal Mudik


BOE berencana mendukung pengetatan kuantitatif dengan beberapa portfofolio aset berupa obligasi akan segera dijual. Namun keputusan meminjam dalam jumlah besar untuk mencegah lonjakan biaya energi dalam menghadadapi musim dingin telah menimbulkan keraguan.


“Pertanyaan telah diajukan apakah ini saat yang tepat untuk menjual emas kembali ke pasar,” kata seorang ekonom di Investec, Ellie Henderson.


Peningkatan 50 bps yang disampaikan oleh BOE pada bulan Agustus adalah yang terbesar sejak awal 1995 — dua tahun sebelum treasury menyerahkan wewenang kepada BOE untuk menetapkan kebijakan moneter. Sementara peningkatan 75 bps akan menjadi yang terbesar sejak 1989. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi