Kamis, 09/05/2024 - 08:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

NFA Ungkap Ekspor Pangan Segar RI Kerap Ditolak Negara Lain, Ini Alasannya

ADVERTISEMENTS

NFA sebut negara lain khawatirkan aspek keamanan penyakit bawaan pangan segar RI

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

  BEKASI — Badan Pangan Nasional (NFA) mengungkapkan, produk ekspor pangan segar asal Indonesia masih menghadapi persoalan penolakan di sejumlah negara mitra dagang. Hal itu lantaran belum terpenuhinya standar keamanan dan mutu pangan yang ditetapkan secara internasional.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Sampai saat ini kita masih menghadapi (masalah) keamanan pangan antara lain penolakan ekspor dan masalah penyakit bawaan pangan, food board disease,” kata Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi saat membuka Konsolidasi Nasional Penguatan Standar Keamanan dan Mutu Pangan di Bekasi, Selasa (20/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Ia mencontohkan, produk pangan yang menghadapi masalah keamanan dan mutu seperti komoditas pala yang diekspor ke Eropa. Namun, ketika masuk dalam tahap pengecekan di negara tujuan, produk pala yang diekspor tidak memenuhi standar Eropa.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
ITDC Sajikan Atraksi Budaya di Nusa Dua Bali Genjot Kunjungan Wisatawan


Kondisi itu dinilai cukup memprihatinkan lantaran dahulu Indonesia menjadi eksportir komoditas rempah saat masih dalam masa penjajahan Belanda. Rempah-rempah yang diekspor bahkan berasal dari kawasan Indonesia Timur.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


“Ini adalah kesempatan kita untuk menyeimbangkan neraca perdagangan di bidang pangan. Kenapa tidak kita kerjakan lagi? Dulu, Indonesia adalah eksportir rempah, mungkin hari ini masih sama,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Global Food Security Index mencatat, Indonesia menempati peringkat 69 dari 113 negara di tahun 2021 lalu. Indonesia turun empat peringkat dari tahun 2020.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Menurut Arief, salah satu penyebabnya akibat indikator mutu dan keamanan pangan yang menjadi faktor pembatas bagi Indonesia. Kendala itu juga sesuai dengan laporan Economist Intelligence Unit tahun 2022.

Berita Lainnya:
Kilang Pertamina Plaju Salurkan 148 Ribu Kiloliter BBM Momentum Lebaran  


“Ada tantangan-tantangan dari dunia usaha, termasuk industri nasional termasuk pangan segar,” ujarnya.


Pihaknya mengharapkan, melalui konsolidasi nasional yang dilakukan, seluruh pemangku kepentingan terkait dapat memahami pentingnya perbaikan standar keamanan dan mutu pangan. Perbaikan itu juga menjadi amanah dari pembentukan Badan Pangan Nasional.


Arief mengatakan, persoalan harga pangan yang kerap terjadi kerap berdampak pada inflasi. Hal itu murni terjadi karena adanya fluktuasi harga.


Namun, khusus masalah standar keamanan dan mutu pangan, tidak dapat ditoleransi. “Produk pangan segar apapun itu harus aman dan sehat, tidak boleh ada toleransi karena kalau tidak aman itu bukan pangan,” ujar dia.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi