Sabtu, 27/04/2024 - 07:10 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Polisi Anti-Teror Tunisia Tahan Mantan Perdana Menteri

ADVERTISEMENTS

Mantan PM Tunisia ditahan dengan dugaan mengirim milisi ke Suriah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

TUNIS — Kepolisian anti-terorisme Tunisia menahan mantan perdana menteri dan mantan pejabat partai oposisi Ennahda, Ali Laarayedh. Pengacaranya mengatakan ia ditahan selama satu hari setelah diselidiki atas dugaan mengirim milisi ke Suriah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Dalam kasus yang sama polisi menangguhkan kesaksian mantan oposisi dan parlemen yang sudah dibubarkan Rached Ghannouchi pada Selasa (20/9) setelah menunggu selama 14 jam. Pengacara Laarayedh, Mokthar Jmayi mengatakan kliennya akan maju ke hadapan hakim Rabu (21/9) besok.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Standar Ganda, Dubes Israel Sebut Serangan Iran Ancaman Perdamaian

“Kami terkejut, dokumennya benar-benar kosong dan tanpa bukti,” kata pengacara Laarayedh lainnya, Samir Dilou.

ADVERTISEMENTS

Ennahda membantah tuduhan terorisme dan menyebutnya sebagai serangan pada musuh Presiden Kais Saied. Ghannouchi menuduh Saied melakukan kudeta anti-demokratis setelah presiden mengambil alih seluruh kekuasaan musim panas lalu.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Saied membubarkan parlemen dan menjalankan pemerintahan melalui dekrit. Ia meresmikan sebagian besar kekuasaannya dengan konstitusi baru yang diratifikasi pada referendum bulan Juli.

Berita Lainnya:
Respons Iran akan Lebih Kuat Bila Israel Balas Serangan

Bulan lalu beberapa mantan pejabat keamanan dan dua anggota Ennahda ditangkap atas dakwaan yang berhubungan dengan warga Tunisia yang bepergian untuk alasan terorisme.

Sumber keamanan dan pemerintah memperkirakan satu dekade terakhir sudah sekitar 6.000 warga Tunisia yang melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan kelompok teroris termasuk ISIS. Banyak yang tewas di sana sementara lainnya berhasil melarikan diri dan pulang ke Tunisia


Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi