Selasa, 30/04/2024 - 02:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Mantan Presiden Rusia: Nuklir Bisa Digunakan untuk Pertahankan Wilayah

ADVERTISEMENTS

Nuklir dapat digunakan untuk mempertahankan wilayah yang Rusia ambil dari Ukraina.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

LONDON — Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan semua senjata yang Rusia miliki termasuk senjata strategis nuklir dapat digunakan untuk mempertahankan wilayah yang Rusia ambil dari Ukraina. Hal ini disampaikan usai Presiden Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi militer parsial.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Medvedev yang kini menjabat sebagai wakil Dewan Keamanan Rusia mengatakan referendum yang digelar pemerintah dan separatis pro-Rusia di daerah pendudukan Moskow di Ukraina akan digelar. “Tidak ada jalan untuk mundur,” katanya, Kamis (22/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Republik Donbas (Donetsk dan Luhansk) dan wilayah lain akan diterima ke Rusia,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Kedubes Iran: Israel Lakukan Pelanggaran Serius

Medvedev mengatakan perlindungan semua wilayah yang menguat dengan signifikan oleh kehadiran Angkatan Bersenjata Rusia. “Rusia tidak hanya mengumumkan kapabilitas mobilisasi, tapi juga setiap senjata Rusia, termasuk senjata strategis nuklir dan senjata berdasarkan prinsip baru, dapat digunakan untuk perlindungan,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Referendum akan digelar di daerah-daerah yang diduduki Rusia di Ukraina: Provinsi  Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia, serta sebagian Provinsi Mykolaiv. Diperkirakan hasil referendum yang digelar Jumat (23/9/2022) akan memilih bergabung dengan Rusia.  

Pemungutan suara digelar beberapa hari setelah pengumuman di bawah pendudukan militer. Kiev dan Barat melebelkan pemungutan suara itu palsu.

Berita Lainnya:
Sekjen NATO Khawatirkan Aktivitas Spionase Rusia di Aliansi Itu

Pasukan Ukraina terus bergerak maju untuk merebut kembali wilayah itu dalam beberapa pekan terakhir. Bila resmi menjadi bagian Federasi Rusia maka Moskow dapat melindungi wilayah-wilayah itu dengan senjata nuklir.

Moskow tidak menguasai sepenuhnya empat wilayah tersebut. Pasukan Rusia hanya menguasai 60 persen wilayah Donetsk dan 66 persen Zaporizhzhia.

Medvedev kerap mengeluarkan pernyataan keras terhadap Barat dan Ukraina dalam beberapa bulan terakhir. Sikapnya berubah dibanding saat menjabat sebagai presiden dari tahun 2008 sampai 2012 yang lebih liberal.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi