Selasa, 30/04/2024 - 22:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Sekjen NATO Khawatirkan Aktivitas Spionase Rusia di Aliansi Itu

ADVERTISEMENTS

Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 BERLIN — Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg pada Jumat (5/4/2024) mengungkapkan kekhawatirannya atas aktivitas mata-mata Rusia di dalam aliansi militer Barat itu. Menurut Stoltenberg dalam wawancara dengan surat kabar terbesar Jerman, Bild, badan intelijen Rusia beroperasi di seluruh negara-negara Eropa selama bertahun-tahun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kami juga melihat adanya upaya untuk meningkatkan aktivitas mereka, namun tentu saja sekutu-sekutu NATO memantau dan mengikuti hal ini dengan sangat cermat,” katanya. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh
Berita Lainnya:
Sekutu-sekutu NATO Ingin Kirim Lebih Banyak Bantuan ke Ukraina

NATO, ujarnya, telah mengambil sejumlah langkah untuk mencegah badan intelijen keamanan Rusia melakukan tindakan ilegal di sekitar atau di dalam negara-negara anggota.

ADVERTISEMENTS

Stoltenberg menyebutkan bahwa beberapa personel Rusia di masa lalu diusir dari markas NATO di tengah tuduhan spionase.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Kami juga mengusir misalnya personel Rusia dari markas NATO karena kami melihat mereka melakukan aktivitas yang sebenarnya bukan pekerjaan diplomatik melainkan pekerjaan intelijen,” ujarnya.

Rusia membangun misi diplomatik dengan NATO pada 1998. Misi itu dihentikan setelah kerja sama di bawah Dewan NATO-Rusia ditangguhkan pada 2014.

Dalam berita terkait, Stoltenberg memperingatkan Eropa agar tidak mencoba bertindak sendiri dalam bidang pertahanan setelah komentar calon presiden AS dari Partai Republik Donald Trump memicu perdebatan baru mengenai apakah benua tersebut dapat terus mengandalkan perlindungan dari Amerika Serikat.

Berita Lainnya:
NATO Bantah Rencana Kehadiran Serdadu Tempur Sekutu di Ukraina

“Kita memiliki NATO, dan NATO landasan bagi keamanan Eropa, dan NATO telah mampu melindungi semua sekutu NATO selama 75 tahun,” katanya.

NATO dimaksudkan “untuk mengikat Eropa dan Amerika Utara bersama-sama,” ujarnya, menambahkan.

“Jadi selama kita bersatu, kita aman,” kata pemimpin pakta militer Barat itu, menegaskan.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi