Kamis, 23/05/2024 - 05:53 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Politikus PDIP Ini Sebut Bakal Pertimbangkan Sistem Proporsional Tertutup di Pemilu

Sistem proporsional tertutup juga bakal memudahkan KPU mencetak kartu suara.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA –Politikus PDI Perjuangan yang juga Ketua Badan Pengkajian MPR Djarot Saiful Hidayat mengaku bakal mempertimbangkan menerapkan kembali sistem proporsional tertutup dalam pemilihan legislatif. Pernyataan itu disampaikannya usai menemui Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (21/9/2022).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Djarot menuturkan, sistem proporsional terbuka yang digunakan saat ini mengakibatkan biaya mahal dan sarat dengan praktik politik uang dalam pemilu. “Perlu dikaji untuk (penerapan) proporsional murni atau proporsional tertutup. Dengan cara itu, praktik politik uang yang berbiaya mahal bisa diturunkan,” kata Djarot Saiful Hidayat usai bertemu Komisioner KPU di kantor KPU, Jakarta, Rabu (21/9/2022).

Berita Lainnya:
Rocky Gerung Ungkap Arti PDIP Tidak Mau Bergabung Prabowo

“Tadi bagus sekali Pak Hasyim Asy’ari (Ketua KPU) menyampaikan kita harus berani balik ke sistem pemilu yang proporsional murni atau tertutup,” imbuhnya.

Dalam sistem proporsional tertutup, pemilih hanya mencoblos partai politik. Selanjutnya partai politik akan menentukan siapa anggota legislatif yang bakal duduk di parlemen.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Sedangkan dalam sistem proporsional terbuka, pemilih dapat mencoblos partai politik atau nama calon anggota legislatif yang diinginkan di kertas suara. Sistem proporsional terbuka ini mulai diterapkan di Indonesia sejak Pemilu 2009.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Menurut Djarot, dengan kembali ke sistem proporsional tertutup, maka persaingan antarcalon anggota legislatif di internal partai akan jadi lebih adil. “Mereka-mereka yang sekarang ngurusin partai luar biasa, berkorban luar biasa, kemudian pada saat pencalonan kalah sama orang baru yang membawa duit karena amplopnya lebih tebal, ini tidak fair,” ujar politisi PDIP itu.

Berita Lainnya:
Banjir Bandang di Agam, 19 Orang Meninggal Dunia, Dua Orang Masih Hilang

Dia menambahkan, sistem proporsional tertutup juga bakal mempermudah kerja KPU. Pasalnya, KPU hanya perlu mencetak kartu suara berdasarkan partai politik tanpa disertai nama calon.

ADVERTISEMENTS

“Kami juga amat terkejut dengan sistem seperti saat ini format kartu suaranya, KPU akan mencetak ada 2.593 model jenis berbeda-beda. Bayangkan, apa enggak pusing dengan waktu yang sangat singkat, di seluruh dapil,” katanya.

ADVERTISEMENTS


Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi