Sabtu, 27/04/2024 - 07:49 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Penerima Nobel Perdamaian Uskup Belo Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual pada Anak

ADVERTISEMENTS

Menurut saksi, kasus pelecehan pertama terjadi sebelum Belo diangkat menjadi uskup.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

DILI — Mantan uskup agung Dili, Carlos Filipe Ximenes Belo dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Pria yang akrab disapa Uskup Belo pernah mendapat Hadiah Nobel Perdamaian bersama José Ramos-Horta pada 1996.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Tuduhan tersebut pertama kali diterbitkan oleh surat kabar Belanda De Groene Amsterdammer yang mencatat kesaksian dari para korban dan berbicara kepada puluhan orang yang mengeklaim mereka tahu tentang kasus atau secara pribadi mengenal para korban.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Salah seorang korban sekarang berusia 42 tahun mengatakan uskup pernah meminta tindakan seksual dengan imbalan uang ketika dia masih remaja. Dengan nama samaran Paulo, dia mengaku didekati oleh uskup pada akhir misa ketika baru berusia 15 atau 16 tahun. Kemudian, dia diundang untuk datang ke kediaman uskup.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Miris! Ustadz Felix Siauw Sebut Banyak Pelanggaran Saat Bukber, Shalat Ditinggal, Masjid Sepi, Mall Ramai


Setelah memenuhi undangan itu, pada malamnya, uskup disebut mencopoti pakaiannya, membelai dia, dan melecehkannya dengan imbalan uang. Menurut para saksi, kasus pelecehan pertama terjadi pada 1980-an, sebelum Ximenes Belo diangkat menjadi uskup agung Dili, ibu kota Timor Timur.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Sebagai seorang uskup, Ximenes Belo dikenal sebagai sosok yang vokal dalam membela hak dan kebebasan sebagian besar orang Timor Timur Katolik selama beberapa dekade, mulai dari tahun 1975-1999. Ratusan ribu orang Timor-Leste meninggal selama pendudukan dan pelanggaran HAM berat dilakukan.


Dilansir The Tablet, Kamis (29/9/2022), uskup Belo dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada 1996 bersama dengan politikus Timor yang saat itu diasingkan, Ramos Horta. Mereka menarik banyak perhatian internasional untuk masalah Timor. Menurut De Groene Amsterdammer, tuduhan pertama kali muncul pada 2002 setelah Timor Timur memperoleh kemerdekaan, tetapi tidak dipublikasikan.

Berita Lainnya:
Oknum Dosen Universitas Negeri Gorontalo Dilaporkan Atas Dugaan Pelecehan Seksual


Uskup agung mengundurkan diri pada November tahun itu karena alasan kesehatan dan pindah ke Portugal saat dia terus tinggal bersama Salesian, ordo religius yang ia ikuti sebelum diangkat menjadi uskup. Saat ditanya oleh media Portugal, Salesian menolak berkomentar.


Tuduhan tentang kejahatan masa lalu uskup, dikatakan telah dilakukan terhadap remaja laki-laki yang sering rentan, termasuk para seminaris dan telah beredar di kalangan Gereja di Portugal selama bertahun-tahun, tetapi tidak pernah terdengar sampai ke media. Menurut De Groene Amsterdammer, Uskup Ximenes Belo berada di bawah pembatasan perjalanan yang diberlakukan Vatikan dan tidak dapat kembali ke Timor Timur tanpa izin.


sumber :

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi