Senin, 06/05/2024 - 05:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Hujan Deras Rusak Pertanian India

ADVERTISEMENTS

Hujan deras di India telah merusak pertanian sebelum bisa dipanen

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

MUMBAI — Hujan deras di India telah merusak pertanian utama yang ditanam musim panas seperti beras, kedelai, kapas, kacang-kacangan dan sayuran. Komoditas yang belum dipanen ini diprediksi dapat memicu inflasi makanan di negara tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Harga pangan yang lebih tinggi dapat mendorong New Delhi untuk memberlakukan pembatasan tambahan pada ekspor komoditas pangan seperti beras, gandum, dan gula. Hal itu pun berpotensi memaksa Reserve Bank of India (RBI) untuk menaikkan suku bunga lagi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Ada begitu banyak curah hujan sejak satu minggu terakhir sehingga sekarang kita bisa melihat kecambah dari benih padi,” kata petani berusia 36 tahun dari Barabanki di Uttar Pradesh Narendra Shukla.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Seluruh tanaman padi yang seharusnya bisa dipanen dalam dua minggu telah rata dan Shukla sekarang menunggu cuaca cerah agar bisa menyelesaikan tugasnya dan menanam kentang. Negara bagian utara Uttar Pradesh yang menjadi produsen beras terbesar kedua India ini telah menerima curah hujan 500 persen lebih banyak dari biasanya sejauh ini sepanjang Oktober.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
WNI Diimbau tak Lakukan Perjalanan ke Iran atau Israel

Tetangga Madhya Pradesh, Benggala Barat, Haryana, dan Rajasthan juga mengalami hujan lebat. Peristiwa alam ini  telah merusak tanaman yang ditanam di musim panas. Direktur lembaga yang memperdagangkan barang-barang pertanian ILA Commodities India Pvt Ltd Harish Galipelli menyatakan, hal itu dapat menyebabkan penurunan hasil dan penurunan kualitas panen, karena tanaman siap untuk dikumpulkan dan di beberapa tempat hasil panen sudah mengering.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Petani India biasanya menanam tanaman musim panas pada Juni-Juli dengan datangnya hujan monsun, dengan panen dimulai dari pertengahan September. Namun tahun ini siklus itu tertunda oleh curah hujan yang lebih rendah pada Juni, sementara tanaman sekarang siap untuk panen. Area bertekanan rendah membawa hujan lebat di bagian barat laut dan timur negara itu dan menunda akhir musim barat daya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Serangan Udara Rusia Hantam Infrastruktur Energi Ukraina

Wilayah utara dan timur diperkirakan akan mengalami hujan lebat pada paruh pertama minggu ini. Sementara, menurut pejabat senior di Departemen Meteorologi India yang dikelola negara, India selatan bisa mendapatkan curah hujan di atas rata-rata pada paruh kedua.

Seorang dealer yang berbasis di Mumbai dengan sebuah perusahaan perdagangan global menyatakan, perusakan tanaman kemungkinan akan mendorong kenaikan harga pangan lebih lanjut. “Pemerintah dan RBI berada di bawah tekanan untuk menurunkan inflasi. Revisi penurunan angka produksi tanaman berarti lebih banyak dan pembatasan ekspor yang berkepanjangan,” katanya merujuk pada keputusan RBI telah menaikkan suku bunga repo acuan sebesar 190 basis poin tahun ini.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi