Minggu, 16/06/2024 - 02:35 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Ini Orang Pertama yang Rayakan Maulid Nabi Muhammad

Maulid Nabi merupakan perayaan kelahiran Nabi Muhammad.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Maulid Nabi merupakan hari perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal. Namun, dalam peringatan Maulid Nabi ini ada perbedaan pendapat di kalangan umat Islam, ada yang membolehkannya dan ada beberapa yang menghukuminya bid’ah.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Terlepas dari pembahasan hukum merayakan Maulid Nabi itu, bagaimana sejarah perayaan Maulid Nabi SAW ? Dan siapa yang merayakannya pertama kali? Jawabannya dapat ditemukan dalam kitab yang dikarang seorang ulama kelahiran Mesir, Imam Jalaluddin as-Suyuthi. Imam as-Suyuthi lahir di Kairo pada 1 Rajab 849 Hijriah atau 3 Oktober 1445 Masehi.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

Dalam kitabnya yang berjudul Husnul Muqshid Fi Amalil Maulid, Imam As-Suyuthi menjelaskan bahwa orang yang pertama kali mengadakan peringatan Maulid Nabi adalah Raja Irbil, yaitu Raja al-Mudzaffar Abu Said Kukburi bin Zainuddin Ali bin Biktikin (549-630 H). Dial ah yang memakmurkan Masjid Jami’ al-Mudzaffari di Safah Qasiyun.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Ia adalah seorang raja yang agung, besar dan mulia. Menurut as-Suyuthi, Raja al-Mudzaffar itu juga memiliki riwayat hidup yang baik. Dalam kitab Tarikh-nya, Ibnu Katsir juga berkata bahwa Raja al-Mudzaffar mengadakan Maulid Nabi di bulan Rabi’ul Awal dan melakukan perayaan yang besar.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Banyak Fadilah di Awal Bulan Dzulhijjah

Menurut Ibnu Katsir, Raja al-Mudzaffar merupakan sosok yang berhati bersih, pemberani, tangguh, cerdas akalnya, pandai dan adil. Semoga Allah merahmatinya dan memuliakan tempat kembalinya. Ibnu Katsir berkata,

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

“Syekh Abu Khattab Ibnu Dihyah telah mengarang kitab tentang Maulid Nabi dan diperuntukkan bagi Raja al-Mudzaffar yang ia beri nama at-Tanwir fi Maulid al-Basyir an-Nadzir. Lalu Raja al-Mudzaffar membalasnya dengan memberi hadiah sebesar 1.000 dinar atas karyanya itu. Ia diberi usia panjang dalam kekuasaannya hingga ia meninggal saat mengepung kota Prancis tahun 630 H. Ia terpuji sejarahnya dan perangainya.”

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Sementara itu, cucu Ibnu al-Jauzi menjelaskan dalam Mi’raj az-Zaman bahwa sebagian orang yang hadir dalam jamuan perayaan Maulid Nabi oleh Raja al-Mudzaffar menceritakan bahwa beliau menyiapkan hidangan hingga 5.000 kepala kambing yang digoreng, 10.000 ayam, 100 kuda, 100.000 burung zabadiyah, dan 30.000 bejana besar yang berisi manisan.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

“Orang-orang yang hadir dalam acara Maulid Nabi tersebut adalah para ulama besar dan ulama sufi. Ia bergabung dan bercengkrama dengan mereka. Raja al-Mudzaffar menyediakan jamuan untuk para ulama sufi mulai Dzuhur sampai Subuh. Ia menari bersama mereka,” jelas cucu Ibnu al-Jauzi dikutip dari buku terjemahan berjudul Tujuan Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW terbitan Pustaka al-Muqsith.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK
Berita Lainnya:
Tak Setuju Musik Haram Mutlak, Begini Argumentasi Akal yang Disusun Imam Al Ghazali

Dia menambahkan, Raja al-Mudzaffar menghabiskan biaya dalam perayaan Maulid Nabi setiap tahunnya sebesar 100 ribu dinar. Ia memiliki rumah khusus tamu, yang disediakan bagi para tamu dari seluruh penjuru dan kalangan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Di “rumah tamu” tersebut, ia menghabiskan seribu dinar setiap tahunnya yang diperuntukkan bagi para tamu.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Raja al-Mudzaffar juga memerdekakan budak dari Prancis setiap tahunnya dengan 200 ribu dinar.

Ia juga mengalokasikan dana untuk kota Makkah dan Madinah serta talang Ka’bah (mizab) setiap tahunnya sebesar 30 ribu dinar.

“Ini semua belum termasuk sedekah yang dilakukannya secara sembunyi-sembunyi (yang tidak diketahui),” ungkap cucu Ibnu al-Jauzi.

Baca juga : Meriahnya Perayaan Maulid Nabi di Vietnam

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

إِنَّهُمْ إِن يَظْهَرُوا عَلَيْكُمْ يَرْجُمُوكُمْ أَوْ يُعِيدُوكُمْ فِي مِلَّتِهِمْ وَلَن تُفْلِحُوا إِذًا أَبَدًا الكهف [20] Listen
Indeed, if they come to know of you, they will stone you or return you to their religion. And never would you succeed, then - ever." Al-Kahf ( The Cave ) [20] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi