Kamis, 02/05/2024 - 12:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

AS Evaluasi Hubungan dengan Saudi Setelah Keputusan OPEC+

ADVERTISEMENTS

Evaluasi dilakukan setelah OPEC+ memutuskan akan memangkas produksi minyak.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meluncurkan evaluasi hubungan dengan Arab Saudi. Evaluasi dilakukan setelah OPEC+ memutuskan akan memangkas produksi minyak. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan, tidak membeberkan lebih lanjut terkait apa saja yang akan dievaluasi ulang. “Amerika Serikat akan mengawasi situasi dengan cermat selama beberapa minggu dan bulan mendatang,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Pengumuman pemerintahan Biden terkait evaluasi itu muncul sehari setelah Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat, Bob Menendez, mengatakan, Amerika Serikat harus segera membekukan semua aspek kerja sama dengan Arab Saudi, termasuk penjualan senjata. Pekan lalu,  OPEC+ mengumumkan rencana pengurangan produksi minyak. Langkah ini diambil setelah negosiasi dengan pejabat AS berlangsung selama berminggu-minggu.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
AS Resmi Punya UU yang Ancam Blokir TikTok, China Nyatakan Sikapnya tak Berubah


Amerika Serikat menuduh Arab Saudi tunduk kepada Rusia, yang menolak pembatasan harga minyak oleh Barat akibat invasi Moskow ke Ukraina. Para pejabat AS diam-diam berusaha membujuk Arab Saudi untuk menolak gagasan pengurangan produksi. Tetapi penguasa de-faktor Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, tidak terpengaruh dengan bujukan Washington.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan, Biden akan bekerja dengan Kongres untuk memikirkan bagaimana hubungan AS dengan Saudi ke depannya.  “Dan saya pikir dia akan bersedia untuk memulai percakapan itu segera. Saya tidak berpikir ini adalah sesuatu yang harus menunggu atau harus menunggu lebih lama lagi,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Jalan Berliku Palestina untuk Jadi Anggota Penuh PBB 


Juru bicara Departemen Luar Negeri, Ned Price, pada Selasa (11/10/2022) mengatakan, pemerintahan Biden tidak akan mengabaikan Iran/dalam tinjauan tersebut.  Sebagian besar penjualan senjata AS ke Arab Saudi dilakukan dengan mempertimbangkan ancaman Iran di kawasan itu.


“Ada tantangan keamanan, beberapa di antaranya berasal dari Iran. Tentu saja, kami tidak akan mengabaikan ancaman yang ditimbulkan Iran tidak hanya di kawasan itu, tetapi dalam beberapa hal di luar,” kata Price. 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi