Selasa, 30/04/2024 - 21:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Bunda, Perubahan Perilaku Remaja Bisa Jadi Awal Tanda Masalah Mental

ADVERTISEMENTS

Jika ada indikasi, orang tua disarankan lakukan self assesement kondisi mental anak.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Sekretaris Satuan Tugas Remaja Ikatan Dokter Anak Indonesia Angga Wirahmadi menyampaikan agar orang tua mewaspadai perubahan perilaku pada remaja. Pasalnya, perubahan perilaku bisa jadi tanda-tanda awal terjadinya masalah mental.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kita curiga seorang anak atau remaja (mengalami masalah mental) kalau kita menemukan satu dari dua hal. Pertama anak bersikap atau berperilaku tidak seperti biasanya,” katanya dalam bincang daring Tanyai IDAI di Instagram Live IDAI_IG, Jumat (14/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Tanda kedua yang menjadi awal masalah mental adalah remaja mulai menunjukkan keluhan fisik berulang namun tanpa keluhan yang jelas. Misalnya, remaja mengaku sering sakit perut tapi tidak memiliki gejala maag, sering merasa jantung berdebar dan tangan terasa dingin padahal tidak memiliki penyakit jantung ataupun gangguan tiroid.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Cuaca Ekstrem dan Mudik Tingkatkan Penularan Flu Singapura?

“Kalau kita menemukan salah satu dari dua hal tersebut, kita harus curiga ada masalah mental. Sehingga kita lakukan alur pendekatan masalah mental,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Jika orang tua merasa anaknya mengalami masalah mental, para orang tua disarankan untuk melakukan self assessment terhadap kondisi kesehatan mental anak. Self assessment tersebut bisa dilakukan secara online melalui aplikasi yang bisa diunduh secara gratis.

Setelah proses screening dilakukan dan ternyata ditemukan bahwa remaja mengalami masalah mental, orang tua dan remaja bisa melakukan konsultasi secara online melalui platform yang menyediakan layanan psikolog klinis secara gratis. Kemudian jika benar-benar dibutuhkan untuk penanganan lebih lanjut, maka orang tua bisa membawa anaknya ke psikolog maupun psikiater.

Berita Lainnya:
Peran Ayah Penting Dalam Pengasuhan Anak Terutama di Usia Golden Age

“Jadi ada tahapannya karena menghadapi remaja berbeda dengan orang remaja yang percaya diri saja ke dokter. Ada malu, cemas ketahuan, merasa lemah, jadi kita coba lakukan dengan cara tersebut sehingga dapat menemukan solusi yang terbaik,” ucapnya.

Selain melakukan self assessment, jika remaja menunjukkan penyakit fisik tanpa keluhan yang jelas, orang tua juga bisa membawa ke puskesmas terdekat. Angga menuturkan bahwa saat ini puskesmas telah menerapkan layanan kesehatan peduli remaja, termasuk masalah mental.

“Setiap remaja usia 10-17 tahun yang datang berobat dengan keluhan apapun, batuk dan pilek sekalipun akan dievaluasi dengan masalah mental karena pelayanan puskesmas sekarang sudah pelayanan kesehatan peduli remaja,” tutur dia.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi