Jumat, 03/05/2024 - 05:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AFRIKAINTERNASIONAL

Kenya Bantah Gagal Bayar Bunga Pinjaman dari China

ADVERTISEMENTS

China membiayai 90 persen proyek jalur kereta api dari Mombasa.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 NAIROBI — Pemerintah Kenya membantah kabar yang menyebut mereka gagal membayar bunga pinjaman dari China. Dana dari Beijing itu digunakan untuk membangun jalur kereta api dari kota pelabuhan Mombasa yang dibuka pada 2017.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Kami ingin menyatakan dengan tegas bahwa Kenya tidak pernah gagal dalam penyelesaian kewajiban pembayaran utangnya kepada krediturnya,” kata Menteri Keuangan Kenya Ukur Yatani dalam sebuah pernyataan, Kamis (13/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Dia pun menekankan tidak perlu ada kekhawatiran. Sebab Kenya sering menjalani tinjauan peringkat kedaulatan independen yang dipublikasikan secara luas. “Belum pernah Kenya ditandai sebagai negara yang gagal memenuhi kewajiban utang luar negerinya,” ujar Yatani.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Pembangunan jalur kereta api dari Mombasa memakan dana senilai 5 miliar dolar AS. Proyek tersebut dikenal dengan nama Standard Gauge Railway (SGR). China membiayai 90 persen dari total nilai proyek. Harian Bisnis Kenya sempat melaporkan bahwa pemerintah telah gagal membayar bunga pinjaman pada tahun keuangan yang berakhir pada Juni. Kegagalan pembayaran itu memunculkan denda senilai 1,31 miliar shilling Kenya atau sekitar 10,8 juta dolar AS.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Menperin: Currency Swap Jadi Opsi Jaga Ketahanan Manufaktur


SGR adalah proyek infrastruktur terbesar Kenya sejak negara tersebut merdeka dari Inggris pada 1963. SGR diluncurkan sebagai rencana induk oleh para pemimpin Afrika Timur untuk menghubungkan negara mereka dengan kereta api. SGR dibangun dari Mombasa melintasi ibu kota Nairobi, kemudian ke kota Lembah Rift Naivasha. Proyek SGR direncanakan untuk akhirnya menghubungkan Uganda, Rwanda, Sudan Selatan, Burundi dan Ethiopia.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Kereta api itu akan dikelola oleh kontraktor China selama lima tahun sebelum diserahkan kepada pemerintah Kenya. Namun proyek tersebut telah membukukan kerugian. Para analis khawatir tren itu dapat berlanjut setelah presiden yang baru terpilih bulan lalu, William Ruto, membalikkan kebijakan yang mewajibkan kargo untuk menggunakan kereta api.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Amerika Serikat Kembalikan 38 Relik Kuno Asal China


China adalah pemberi pinjaman terbesar kedua di Kenya setelah Bank Dunia. Beijing telah mendanai sejumlah proyek infrastruktur mahal di negara tersebut. Hal itu menimbulkan kekhawatiran bahwa Nairobi mengambil lebih banyak utang daripada yang mampu mereka bayar. Beban utang publik Kenya pada Juni mencapai 8,6 triliun shilling (71,1 miliar dolar AS), naik 11,5 persen dari tahun sebelumnya, menurut angka pemerintah.


Pembayaran bunga pinjaman telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir. Hal itu karena nilai shilling dengan cepat melemah terhadap mata uang internasional.


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi