Sabtu, 27/04/2024 - 08:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Kasus Gangguan Ginjal Akut Anak Dilaporkan ke WHO, Tercatat 152 Pasien

ADVERTISEMENTS

Hingga kini IDAI catat 152 kasus gangguan ginjal akut anak terjadi di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Kementerian Kesehatan RI melaporkan kasus gangguan ginjal akut misterius pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) total ada 152 pasien anak dengan gangguan ginjal akut misterius hingga Jumat (14/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Hingga kini, belum diketahui penyebab gangguan ginjal akut misterius. Beberapa dugaan yang muncul terkait kemungkinan keracunan obat, hingga infeksi MIS-C atau peradangan multisistem pada anak. Plt Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dr Yanti Herman menyebut pemerintah melakukan komunikasi dengan WHO terkait investigasi yang dilakukan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Koordinasi dengan WHO untuk melihat bersama-sama kasus acute kidney injury (AKI) di indonesia, kami sedang melaporkan ke WHO terkait dengan hal ini,” ujarnya dalam Konferensi Pers secara daring, Jumat.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Mimpi Buruk Tadi Malam? Ternyata Ini Artinya Menurut Psikolog yang Pakar Tidur


Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengungkapkan, 152 kasus tersebut tersebar di 16 provinsi. Temuan kasus terbanyak terjadi di DKI Jakarta dengan 49 kasus, kemudian Jawa Barat 24 kasus, dan Sumatera Barat 21 kasus.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Sejak pertengahan September 2022, IDAI telah berkoordinasi dalam rapat mingguan bersama ketua-ketua IDAI cabang dan mendapatkan laporan dari anggota terkait dengan adanya peningkatan kasus anak dengan gangguan ginjal akut yang progresif,” kata Piprim.


Dari 152 pasien tersebut, terbanyak dari kelompok usia 1-5 tahun, yakni 75 kasus.Kemudian 35 kasus pada anak usia 0-1 tahun dan 24 kasus pada anak usia 5-10 tahun. Kasus ini juga ditemukan 18 kasus pada golongan usia di atas 10 tahun.


Namun, Piprim menyatakan data yang dimiliki IDAI  belum tentu representatif menggambarkan seluruh kasus di Indonesia. Pasalnya, ada sejumlah rumah sakit di daerah yang enggan melaporkan, sehingga perubahan data masih sangat dinamis

Berita Lainnya:
Angpao Lebaran, Wajarnya Kasih Berapa untuk Keponakan?


“Memang yang namanya laporan anggota mungkin tidak representatif untuk menangkap semua ya, tergantung teman-teman melaporkan apa tidak. Karena terus terang ada rumah sakit yang alasannya confidential, sehingga kami tak bisa mendatanya, misalnya dari Jawa Timur itu,” ujarnya.


Gangguan ginjal akut misterius merupakan kondisi penurunan fungsi ginjal yang terjadi secara tiba-tiba. Penyakit ini memicu sejumlah gejala awal seperti diare, demam, dan batuk-pilek. 


Frekuensi buang air kecil yang menurun jadi salah satu tanda utama yang perlu diperhatikan orang tua. Anak setidaknya buang air kecil 5-6 kali dalam sehari. Hingga kini, sambung Piprim, IDAI belum mengetahui secara pasti penyebabnya. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi