Kamis, 02/05/2024 - 11:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Dolar AS Diperkirakan Masih Menguat, Begini Nasib Rupiah

ADVERTISEMENTS

Penguatan dolar AS didorong derasnya aliran modal yang akan masuk ke Amerika Serikat.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Indeks dolar AS diperkirakan akan terus mengalami penguatan terhadap semua mata uang. Pada perdagangan Jumat (14/10/2022), indeks dolar AS tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,26 persen ke level 112,65.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Ekonom Senior Chatib Basri mengatakan, penguatan dolar AS didorong derasnya aliran modal yang akan masuk ke Amerika Serikat. Bagi investor, pertumbuhan AS saat ini masih lebih baik dibanding negara-negara di Eropa.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Pasar Senen Blok III Tutup Sementara Hari Pertama dan Kedua Idul Fitri
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Investor melihat equity di AS ada growth, US Treasury dianggap aman, akan ada aliran modal masuk sehingga strong dolar terjadi,” kata Chatib dalam acara Economic and Market Outlook 2023 yang digelar Mandiri Sekuritas belum lama ini. 

ADVERTISEMENTS

Sebagai produsen dan eksportir, menurut Chatib, Amerika juga sangat diuntungkan dengan kenaikan harga energi dan komoditas. Kondisi ini juga yang akan membuat dolar AS menguat terhadap semua mata uang. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Seiring penguatan dolar AS, Chatib melihat, kemungkinan depresiasi rupiah akan terjadi. Dari trennya, menurut Chatib, pelemahan terhadap rupiah masih akan berlanjut.

Berita Lainnya:
Permintaan Avtur di Bandara Supadio Naik 8 Persen Jelang Idul Fitri

Meski demikian, Chatib melihat, pelemahan mata uang garuda tersebut tidak akan terlalu tajam.

“Mungkin tekanan terhadap rupiah terjadi, tapi tentu saja Bank Indonesia akan menjaga volatilitas agar tidak jatuh terlalu tajam,” kata Chatib.

Sebagai informasi, nilai tukar rupiah ditutup melemah sebesar 0,2 persen pada perdagangan Jumat (14/10/2022). Rupiah terpantau di level Rp 15.390 per dolar AS. Dalam sepekan, kurs rupiah diperdagangkan di rentang Rp 15.390 hingga Rp 15.299 per dolar AS.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi