Sabtu, 18/05/2024 - 13:40 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Anak Muda Diminta Kurangi Akses Media Sosial Cegah Fear of Missing Out

Anak muda harus kurangi akses ke media sosial agar tidak kecanduan.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Dosen Komunikasi Politeknik Negeri Samarinda Almasari Aksenta menyarankan kalangan muda untuk mengurangi akses ke media sosial untuk mencegah perasaan fear of missing out (FOMO). “Harus mengurangi akses terhadap media sosial agar tidak kecanduan,” ujar Almasari, dalam rilis pers yang diterima, Jumat (21/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Hal itu disampaikannya dalam webinar bertema ‘Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) di Tengah Generasi Muda’, di Pontianak, Kalimantan Barat, yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Almasari menjelaskan bahwa FOMO adalah perasaan cemas, gelisah, dan takut kehilangan momen berharga yang dimiliki teman atau kelompok, sementara dia tidak terlibat di dalamnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS
Berita Lainnya:
Cegah Child Grooming, Ini Hal yang Harus Diperhatikan Orang Tua


Beberapa gejala FOMO adalah sulit lepas dari ketergantungan pada media sosial, selalu mengikuti tren, memaksa membeli barang tertentu agar tidak dianggap ketinggalan zaman, dan ingin mendapat pengakuan di media sosial. Dia menyebut bahwa gejala FOMO banyak menghinggapi generasi Z (generasi yang lahir antara tahun 1995 sampai 2012).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah


“Gejala FOMO ini merupakan salah satu wujud dari kecemasan yang ditandai dengan adanya keinginan untuk selalu mengetahui apa yang orang lain lakukan, terutama di media sosial,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Untuk mengurangi gejala FOMO, lanjut Almasari, bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti menghapus beberapa aplikasi yang tidak penting pada gawai. Kemudian matikan gawai saat melakukan aktivitas dan jauhkan gawai dari tempat pribadi. Menurut dia, perlu pembatasan penggunaan gawai secara disiplin dan tepat waktu, dan bila perlu gunakan alarm sebagai pengingat.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
'Kode Rahasia' yang Disebut Dokter Gigi Ketika Periksa Pasien


“Semua dibutuhkan kesadaran diri yang disertai dengan komitmen tinggi,” tuturnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Sementara itu, Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (STIKOSA-AWS) Meithiana Indrasari menilai fenomena FOMO salah satunya datang dari banjirnya arus informasi akibat pesatnya penggunaan internet, termasuk dari media sosial. Aplikasi percakapan dan media sosial yang praktis dan cepat membuat seseorang bisa terhubung dengan orang lain tanpa harus bertatap muka. Banjirnya informasi dan ragam kemudahan komunikasi di media sosial turut berdampak negatif bagi seseorang.

ADVERTISEMENTS


“Salah satunya adalah selaku takut ketinggalan momen apabila tidak terekam dan terganggu dengan pencapaian orang lain,” kata dia.

ADVERTISEMENTS

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi