Kamis, 02/05/2024 - 09:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Sambut Hari Santri, MES dan OJK Luncurkan Gerakan 5 Ribu Santri Menabung

ADVERTISEMENTS

Gerakan Santri Menabung dorong umat Islam untuk buka rekening di bank syariah

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Kementerian Agama (Kemenag) mencatat total santri di Indonesia pada 2022 mencapai 4,1 juta tersebar di 27.722 pesantren dan diprediksi kian bertambah tiap tahunnya. Dengan jumlah persebaran yang kian bertambah, keberadaan santri kini menjadi elemen penting dalam mendorong kemajuan peradaban.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Oleh karena itu, peran dan kontribusi santri pada sektor-sektor penting di Indonesia sangat dibutuhkan, terutama terhadap pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Sejalan dengan hal tersebut, sebagai sarana untuk menguatkan kontribusi santri terhadap peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah nasional, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama meluncurkan program “Gerakan Santri Menabung” yang diselenggarakan dalam rangkaian Perayaan Hari Santri Nasional pada Sabtu (22/10).

ADVERTISEMENTS


Peluncuran “Gerakan Santri Menabung” ini diselenggarakan secara serentak di lima pondok pesantren di Indonesia dengan Pondok Pesantren Al-Munnawir Krapyak, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang menjadi pusat kegiatan. Lokasi lainnya adalah Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta, Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar Pandeglang, Banten, Pondok Pesantren API Tegalrejo, Magelang, dan Pondok Pesantren Al-Anwar, Bangkalan. Gerakan Santri Menabung ini mengajak lebih dari lima ribu santri untuk melakukan pembukaan rekening di bank syariah.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi mengatakan saat ini pondok pesantren harus memiliki peran bukan hanya sebagai pusat pendidikan keagamaan tapi juga pusat pemberdayaan ekonomi umat, salah satunya melalui pengenalan dan pemanfaatan dari layanan jasa keuangan syariah.

Berita Lainnya:
Gelar RUPST, Cinema XXI Tebar Dividen Rp 666,75 Miliar Hingga Rombak Direksi


“Produk dan layanan keuangan syariah dapat menjadi solusi dalam mendukung peran pemberdayaan ekonomi dan aktivitas transaksi keuangan di lingkungan pondok pesantren,” ujar Friderica.


Sosok yang akrab disapa Kiki ini kemudian mewanti-wanti agar masyarakat tidak terjebak dengan penawaran pinjaman online (Pinjol) ilegal yang saat ini beredar luas di lingkungan masyarakat”Yang bahaya dan meresahkan masyarakat adalah kehadiran Pinjol ilegal. Oleh karena itu ilmu yang akan santri-santri pelajari dalam kesempatan kali ini akan sangat bermanfaat,” ucap Friderica.


Dirinya menjelaskan saat ini OJK selalu dan terus gencar melakukan edukasi dan literasi untuk meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat. Saat ini literasi keuangan syariah masih di kisaran 8.93 persen sementara inklusi keuangan di angka 9,10 persen.


“Besar harapan kami perayaan acara Hari Santri yang dirangkai dengan program bertajuk Sakinah (Santri Cakap Literasi Keuangan Syariah) yang berpusat di Bantul ini dapat memberikan manfaat sehingga pemahaman dan akses santri terhadap produk dan layanan jasa keuangan syariah semakin meningkat,” kata Friderica.


Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat MES, Iggi Haruman Achsien mengatakan santri memiliki peran yang signifikan dalam mendorong kemajuan peradaban, terutama melalui penguatan perannya di sektor ekonomi dan keuangan syariah.


“Santri melalui karakteristiknya yang terkenal dengan keuletan, disiplin, sabar, mandiri, dan tawadhu dapat menjadi bagian penting dalam kemajuan ekonomi syariah di Indonesia,” ujar Iggi.

Berita Lainnya:
Petani Makin Mudah Tebus Pupuk Subsidi dengan i-Pubers


Menurutnya, sikap santri tersebut adalah soft skill yang harus dioptimalkan melalui penyediaan sarana dan akses keuangan syariah yang mudah dijangkau. Santri dengan kreativitasnya dapat memberikan implikasi positif terhadap positioning pesantren sebagai salah satu roda penggerak ekonomi syariah terutama dengan aktivitas pemberdayaan bisnis yang masif dan berkelanjutan di sektor-sektor potensial.


Lebih lanjut, Iggi mengatakan untuk mengoptimalkan fungsi ekonomi pesantren perlu disusun sebuah peta jalan yang mencakup strategi pemberdayaan ekonomi pesantren yang dapat dikembangkan secara bertahap dan berkelanjutan.


Iggi menilai sejumlah aspek yang perlu mendapat perhatian khusus adalah literasi dan inklusi keuangan syariah di kalangan pesantren, santri, dan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, Iggi mengungkapkan, program Gerakan Santri menabung ini menjadi program kolaboratif antara MES dan OJK untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah melalui peran santri.


“Dalam program Gerakan Santri Menabung ini, santri kita harapkan dapat berperan secara langsung dalam upaya kita bersama mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia,” kata Iggi.


Serangkaian agenda ini dijadwalkan akan ditutup oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin selaku Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat MES dan dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir selaku Ketua Umum Pengurus Pusat MES, serta Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar di Masjid At-Thohir, Depok, Jawa Barat, Jumat (28/10).

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi