Sabtu, 27/04/2024 - 04:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALPALESTINA

Larangan Impor Keledai Hentikan Roda Ekonomi Gerobak Gaza dan Tudingan Israel

ADVERTISEMENTS

Israel melarang impor keledai ke Gaza atas tudingan penyiksaan

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

KOTA GAZA — Israel telah melarang keledai memasuki Jalur Gaza sejak Desember tahun lalu. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Larangan ini sekaligus menghentikan roda ekonomi gerobak Gaza, di mana biasanya gerobak keledai tersebut akan beroperasi di pasar sayur di lingkungan Sheikh Radwan di Gaza. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Pada Desember, saya diberitahu otoritas Israel di Erez Crossing bahwa saya tidak diizinkan untuk mendapatkan izin impor keledai,” kata Al-Nadi (40) seorang pedagang keledai, dilansir dari Arab News, Ahad (23/10/2022). 

ADVERTISEMENTS


Dia mengatakan sebuah organisasi non-pemerintah Israel mengklaim bahwa keledai disiksa di Gaza dan setelah mereka diimpor dari Israel, mereka disembelih dan kulitnya dijual ke China melalui Mesir. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Ofer Stritch, dari Starting Over, sebuah tempat perlindungan hewan nirlaba Israel, mengatakan: “Kami belajar dari berbagai sumber di Gaza bahwa banyak keledai yang tiba di jalur itu melalui Israel dikirim ke Mesir di mana mereka disembelih dan kulitnya dijual ke China.” 


“Kami menyadari bahwa ada peningkatan tiba-tiba dalam jumlah keledai yang diangkut dari Israel ke Mesir melalui Gaza,” sambungnya. 

Berita Lainnya:
Bayi di Gaza Lahir dari Ibu yang Sudah Meninggal Dunia


Al-Nadi membantah tuduhan itu dan berkata: “Kami tidak dapat mengekspor apa pun melalui Mesir, dan keledai tidak disembelih di Gaza. Saya tidak tahu alasan klaim ini,” ujarnya. 


Menurut Al-Nadi, Israel adalah satu-satunya sumber untuk mengimpor keledai, yang digunakan untuk transportasi murah mengingat harga bahan bakar yang tinggi, ke Jalur Gaza.


 


Orang-orang Palestina menggunakan keledai untuk menarik gerobak mengangkut hasil pertanian ke pasar atau dijual oleh pedagang kaki lima.


“Selama 15 tahun saya telah menggunakan gerobak keledai untuk menjual sayuran di jalan-jalan Gaza. Ini adalah keledai kedua yang saya beli sejak awal saya bekerja di ladang ini,” ujar Mahmoud Al-Ra’i (33).


Al-Ra’i ingin mengganti keledainya sebulan yang lalu, tetapi dia membatalkan ide itu ketika dia mengetahui tentang tingginya harga keledai sebagai akibat dari larangan impor hewan oleh Israel.


Harga rata-rata seekor keledai di Jalur Gaza adalah sekitar 200 dolar (Rp 3 juta) tetapi sekarang telah meningkat menjadi sekitar 800 dolar (Rp 12 juta).


Bisnis Gaza menggunakan alat transportasi tradisional termasuk truk dan tuk-tuk, tetapi harga bahan bakar yang tinggi sebesar 2 dolar (Rp 31 ribu) per liter telah mendorong beberapa pengemudi untuk menggunakan keledai dan kuda.

Berita Lainnya:
Bolivia Dukung Sanksi untuk Ekuador Menyusul Penggerebekan Kedubes Meksiko


Menurut Rami Al-Shandaghli (47), harga bahan bakar yang tinggi di Gaza, dan tingkat keuntungannya yang rendah memperburuk kondisi ekonomi masyarakat kecil di Gaza. 


Keledai menurutnya satu-satunya cara karena biaya memberi makan dan merawat mereka sangat rendah.


“Biaya makanan keledai per hari tidak melebihi 5 shekel atau 1,5 dolar (Rp 23 ribu) luka dapat disembuhkan dengan berenang di laut, dan umur rata-rata keledai adalah 20 tahun,” kata Al-Shandaghli.


Israel mengendalikan sebagian besar impor Jalur Gaza saat mereka masuk melalui penyeberangan Kerem Shalom.


Mesir mengizinkan beberapa barang masuk ke Jalur Gaza melalui penyeberangan Salah El-Din


Menurut Al-Nadi, Jalur Gaza biasa mengimpor antara 500-600 keledai setiap tahun, tetapi sejak awal tahun, tidak ada keledai baru yang masuk ke Gaza.


“Saat ini saya tidak memiliki pekerjaan di bidang keledai. Sampai masalah ini terselesaikan, saya akan membantu ayah saya memelihara sapi. Israel juga telah menangguhkan izin masuk saya,” katanya


 


Sumber: arabnews   

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi