Jumat, 26/04/2024 - 16:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Harga Minyak Dunia Melonjak

ADVERTISEMENTS

Lonjakan harga didorong ekspor minyak mentah AS dalam skala besar.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 NEW YORK — Harga minyak melonjak hampir tiga persen pada akhir perdagangan Rabu (26/10/2022) atau Kamis (27/10/2022) pagi WIB. Lonjakan didorong oleh melemahnya dolar AS, rekor ekspor minyak mentah AS dan karena penyulingan negara itu beroperasi pada tingkat yang lebih tinggi dari biasanya untuk sepanjang tahun ini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember terangkat 2,59 dolar AS atau 3,0 persen, menjadi menetap di 87,91 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember bertambah 2,17 dolar AS atau 2,3 persen, menjadi ditutup pada 95,69 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Penghasilan Pedagang Kemplang Naik Drastis Saat Arus Balik di Bakauheni


Kemunduran dalam mata uang AS memberikan dukungan, karena penguatan dolar AS akhir-akhir ini telah menjadi faktor penting yang menghambat kenaikan pasar minyak. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 1,13 persen menjadi 109,7010 pada akhir perdagangan Rabu (26/10/2022), menyusul penurunan 0,9 persen di sesi sebelumnya. Secara historis, harga minyak berbanding terbalik dengan harga dolar AS.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Secara keseluruhan ini adalah langkah dalam mata uang dolar, dan jika Anda mencoba membaca di luar itu, itu bodoh,” kata Eli Tesfaye, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, seperti dikutip oleh Reuters.


Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan Rabu (26/10/2022) bahwa persediaan minyak mentah komersial negara itu naik 2,6 juta barel selama pekan yang berakhir 21 Oktober, lebih besar dari yang diperkirakan, tetapi itu lebih rendah dari data industri (API), yang menunjukkan peningkatan 4,5 juta barel.

Berita Lainnya:
Transportasi Cerdas Wujudkan Transformasi Mobilitas Perkotaan di IKN


Total persediaan bensin motor turun 1,5 juta barel pekan lalu, sementara persediaan bahan bakar sulingan meningkat 0,2 juta barel, menunjukkan laporan tersebut. Sementara itu, ekspor minyak mentah AS naik menjadi 5,1 juta barel per hari, terbesar yang pernah ada, menjatuhkan impor minyak mentah AS ke level terendah dalam sejarah.


“Secara keseluruhan, berkat pasar ekspor, ini berubah menjadi laporan bullish meskipun ada peningkatan persediaan minyak mentah komersial berukuran sedang,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital di New York.


Pedagang mengaitkan lonjakan ekspor dengan melebarnya selisih harga WTI-Brent, yang, memasuki perdagangan Rabu (26/10/2022), mencapai lebih dari 8 dolar AS per barel.


 

sumber : Antara/Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi