Jumat, 03/05/2024 - 08:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

PBB Optimistis Black Sea Grain Initiative Berlanjut

ADVERTISEMENTS

Black Sea Grain Initiative akan berakhir pada pertengahan November.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 NEW YORK — Kepala Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Martin Griffiths merasa relatif optimistis atas nasib keberlanjutan dari kesepakatan Black Sea Grain Initiative. Kesepakatan yang ditengahi PBB dan Turki memungkinkan dimulainya kembali ekspor biji-bijian dari Laut Hitam Ukraina akan berakhir pada pertengahan November.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Kami ingin melihat itu segera diperbarui, sekarang. Ini penting untuk pasar. Penting untuk kontinuitas. Dan saya masih relatif optimis bahwa kami akan mendapatkannya. Kami bekerja keras,” kata Griffiths pada Rabu (25/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Griffiths melakukan perjalanan ke Moskow dengan pejabat perdagangan senior Amerika Serikat (AS) Rebeca Grynspan awal bulan ini. Pertemuan itu untuk berdiskusi dengan pejabat Rusia mengenai kesepakatan dan bertujuan untuk memfasilitasi ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia ke pasar global.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Berdasarkan perjanjian 22 Juli, Ukraina dapat memulai kembali ekspor biji-bijian dan pupuk Laut Hitam yang terhenti ketika Rusia menginvasi tetangganya pada 24 Februari, termasuk menjamin ekspor pupuk dari Rusia tidak terkena sanksi Barat. Kesepakatan ekspor ini disepakati selama 120 hari.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Hamas: Perundingan Gencatan Senjata Jalan di Tempat


PBB sedang bekerja untuk memperpanjang kesepakatan hingga satu tahun dan memperlancar inspeksi bersama kapal oleh pejabat PBB, Turki, Rusia, dan Ukraina. PBB baru-baru ini memperingatkan ada simpanan lebih dari 150 kapal.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


“Saya pikir kita harus melihat lagi beberapa (prosedur) itu untuk melihat apakah mereka dapat disederhanakan dalam beberapa cara,” kata Griffiths.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Seorang pejabat PBB juga menyarankan agar Ukraina berusaha memperluas kesepakatan ekspor untuk memasukkan pelabuhan lain, Mykolaiv. Dalam perjanjian Black Sea Grain Initiative, hanya tiga pelabuhan, yaitu Odessa, Pivdennyi, dan Chornomorsk yang tercantum malah pengiriman biji-bijian keluar Ukraina.


Rusia telah mengkritik kesepakatan itu. Moskow mengeluh bahwa ekspornya sendiri masih terhambat dan biji-bijian yang dikirim oleh Kiev justru tidak mencapai negara-negara yang membutuhkan. “Perjanjian ini ditandatangani oleh semua orang atas dasar bahwa ini adalah perusahaan komersial,” kata Griffiths.


“Kami tidak akan memiliki volume jika itu bukan perusahaan yang digerakkan oleh sektor swasta. Semua orang tahu ini, Rusia, Ukraina, Turki dan kami tahu bahwa itulah dasar dari operasi itu. Itu tidak dimaksudkan pada saat itu untuk menjadi operasi yang semuanya kemanusiaan,” katanya.

Berita Lainnya:
Konflik Berkepanjangan, Myanmar Jadi Negara Paling Terkontaminasi Ranjau Darat


Griffiths mengatakan, kesepakatan itu telah menurunkan harga, meningkatkan jumlah ekspor, dan meningkatkan kepercayaan. Dia menegaskan, kondisi saat ini memperlihatkan yang telah dinegosiasikan. “Saya tidak berpikir siapa pun perlu ragu tentang itu,” ujarnya.


Duta Besar Rusia untuk PBB Vassibly Nebenzia mengutip masalah dengan asuransi kapal, transaksi, dan panggilan pelabuhan. “Kami menyadari bahwa sekretaris jenderal dan timnya berusaha melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut, tetapi sayangnya itu tidak hanya pada ketergantungan mereka,” ujarnya pada Rabu.


Kementerian Infrastruktur Ukraina pada awal pekan ini telah menuduh Rusia menghalangi implementasi penuh kesepakatan biji-bijian Laut Hitam. Sebanyak tujuh kapal yang membawa total 124.300 ton bahan makanan yang tersisa dari pelabuhan Odesa, Chornomorsk, dan Pivdennyi. Di antara kapal-kapal yang berangkat, termasuk satu yang disewa oleh Program Pangan Dunia PBB, membawa 40 ribu ton gandum dari Chornomorsk dan menuju Yaman.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi