Sabtu, 27/04/2024 - 04:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Militer Myanmar Janji Jaga Perdamaian di Perbatasan dengan Bangladesh

ADVERTISEMENTS

Militer Myanmar dan Bangladesh bahas perkembangan terkini terkait perbatasan

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

DHAKA— Militer Myanmar berjanji akan menjaga perdamaian dan keamanan di sepanjang perbatasan dengan Bangladesh untuk menghadapi meningkatnya insiden jatuhnya mortir di negara tetangganya itu ketika memerangi kelompok pemberontak bersenjata.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Jaminan itu disampaikan delegasi tentara Myanmar dalam pertemuan dengan Panglima Angkatan Darat Bangladesh Jenderal SM Shafiuddin Ahmed di Dhaka, menurut sebuah pernyataan yang dirilis Kamis malam (27/10/2022) oleh media angkatan bersenjata Bangladesh.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Perwira tinggi militer Bangladesh memperingatkan militer Myanmar untuk lebih berhati-hati ketika melakukan operasi militer di sepanjang perbatasan.

ADVERTISEMENTS


Selama kunjungan itu, yang dipimpin Letnan Jenderal Phone Myat dari Biro Komando Operasi Khusus Myanmar, juga dibahas mengenai perdamaian dan keamanan regional.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Iran Serang Israel, Rusia Prihatin Ketegangan di Timur Tengah


Militer Myanmar menggarisbawahi keinginan dari pihaknya untuk menyelesaikan masalah bilateral dengan Bangladesh melalui persahabatan dan peningkatan komunikasi.


Perkembangan itu terjadi setelah Bangladesh meminta bantuan China untuk menyampaikan pesan perdamaian di perbatasan dengan Myanmar.


Duta Besar China di Myanmar baru-baru ini menyampaikan pesan tersebut kepada pihak berwenang terkait.


Bangladesh terakhir kali melaporkan pelanggaran perbatasan pada 23 Oktober 2022 menyusul penembakan mortir dari Myanmar di sepanjang distrik perbatasan Bandarban di Bangladesh.


Myanmar mengeklaim bahwa situasi itu muncul karena pertempuran tentara Myanmar dengankelompok pemberontak Tentara Arakan yang berlangsung berbulan-bulan.


Menurut catatan resmi dan laporan media, mortir yang ditembakkan dari seberang perbatasan oleh pasukan Myanmar telah menewaskan sedikitnya dua warga Rohingya dan melukai hampir belasan orang lainnya, termasuk beberapa warga negara Bangladesh, dalam dua bulan terakhir.

Berita Lainnya:
Israel Intensifkan Serangan ke Suriah dan Lebanon


Namun, Bangladesh telah berulang kali memanggil Dubes Myanmar di Dhaka danmendesak agar pelanggaran perbatasan dihentikan dan perdamaian perbatasan dipertahankan.


Sementara itu, kedua belah pihak membahas cara untuk memastikan pemulangan segera pengungsi Rohingya yang telantar dan saat ini ditampung di kamp Cox’s Bazar, Bangladesh.


Bangladesh saat ini menampung lebih dari 1,2 juta warga etnisRohingya yang teraniaya di Cox’s Bazar, setelah para pengungsi melarikan diri dari penumpasan brutal yang dilakukan militer Myanmar pada Agustus 2017.


Panglima angkatan darat Bangladesh menegaskan bahwa warga Myanmar yang telantar adalah masalah regional.


Dia menekankan perlunya pengungsi Rohingya kembali secepatnya ke Myanmar untuk menghilangkan risiko keamanan yang terkait dengan upaya menampung mereka dalam jangka panjang.    

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi