Kamis, 02/05/2024 - 03:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Teror di Kota Shiraz Belum Berhenti, Intelijen Garda Revolusi Iran Gagalkan Bom

ADVERTISEMENTS

Pemerintah Iran melakukan perburuan terhadap pelaku teror di Kota Shiraz

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

TEHERAN – Kantor berita Sepah melaporkan unit intelijen Garda Revolusi Iran gagal serangan bom di Kota Shiraz. Dua hari setelah penembakan mematikan di Masjid Shah Cheragh di Shiraz.       

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Pengeboman di (pemukiman) Mo’ali Abad di Shiraz terdeteksi dan digagalkan intelijen Garda Revolusi,” kata kantor berita Sepah, Jumat (28/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Sebelumnya dilaporkan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, mengatakan negaranya tidak akan membiarkan serangan ke Masjid Syiah di kota Shiraz dibiarkan tanpa respons tegas. 

ADVERTISEMENTS


Dia menekankan, Iran tidak akan membiarkan aksi teror mempermainkan keamanan dan kepentingan nasional.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Kami tentu tidak akan membiarkan keamanan dan kepentingan nasional Iran dipermainkan oleh teroris serta campur tangan asing yang mengklaim membela hak asasi manusia,” kata Amirabdollahian dalam sebuah pernyataan yang disiarkan media pemerintah, Kamis (27/10/2022). 


Menurut dia, serangan ke Masjid Syiah Shah Cheragh di Kota Shiraz membuat niat jahat dari para pendukung teror dan kekerasan di Iran gamblang terlihat. 

Berita Lainnya:
Yordania Tegaskan Wilayah Udaranya Bukan Medan Tempur Iran-Israel


“Ada informasi yang dapat dipercaya bahwa musuh telah menyusun proyek berlapis-lapis untuk membuat Iran tidak aman,” ujarnya.


Amirabdollahian tak mengungkap secara eksplisit tentang siapa yang dimaksudnya dengan “musuh”. 


Terlepas dari pernyataan Amirabdollahian, kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bersenjata ke Masjid Shah Cheragh yang menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai lebih dari 40 lainnya, Rabu (26/10/2022).


Lewat saluran Telegram resminya, ISIS mengatakan, serangan ke Masjid Shah Cheragh dilakukan tiga anggotanya. “Membunuh sedikitnya 20 warga Syiah dan melukai puluhan lainnya,” kata ISIS.    


Serangan terjadi ketika pasukan keamanan di tempat lain bentrok dengan pengunjuk rasa yang menandai 40 hari sejak kematian Mahsa Amini. 


Laporan awal tentang serangan itu memberikan keterangan yang berbeda-beda. Kepala polisi setempat mengatakan ada satu penyerang, yang telah ditangkap, sementara kantor berita Iran, IRNA, mengatakan tiga orang terlibat. 


IRNA menggambarkan mereka sebagai “teroris takfiri,” sebuah label yang digunakan oleh para pejabat di Iran yang didominasi Muslim Syiah untuk merujuk pada kelompok-kelompok ekstremis bersenjata garis keras. 

Berita Lainnya:
Laporan: Serangan Drone Israel Tumbang oleh Pertahanan Iran


Nournews, yang berafiliasi dengan badan keamanan utama Iran, mengatakan mereka bukan warga negara Iran. 


Para penyerang berada di dalam mobil dan menembak para peziarah dan staf di pintu masuk Masjid Shah Cheragh. 


Hal ini disampaikan saksi mata yang dikutip IRNA, yang dilansir Daily Sabah, Kamis (27/10/2022). Polisi menangkap dua dari tiga peneror dan sedang mencari yang ketiga. 


Kantor berita semi-resmi Tasnim mengatakan beberapa wanita dan anak-anak termasuk di antara yang meninggal. 


Serangan itu terjadi pada hari yang sama ketika pasukan keamanan Iran menembaki pelayat yang berkumpul di kampung halaman Amini di Saqez, Kurdi, menurut seorang saksi mata. 


“Polisi anti huru hara menembak pelayat yang berkumpul di pemakaman untuk upacara peringatan Amini. Lusinan telah ditangkap,” kata saksi itu. Pihak berwenang Iran tidak tersedia untuk berkomentar.           

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi