Jumat, 26/04/2024 - 16:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Cara Arab Saudi Menyesuaikan Perubahan Sistem Waktu

ADVERTISEMENTS

Sistem waktu kuno meyakini hari baru dimulai segera setelah matahari terbenam.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

MADINAH — Jam dinding tradisional tua yang berdetak di Masjid Nabawi di Madinah selama lebih dari 70 tahun menunjukkan waktu yang berbeda. Jam diatur setiap hari agar sesuai dengan waktu yang tepat dalam sehari.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Jam tua tersebut, bekerja sesuai dengan sistem waktu matahari terbenam, yang berarti bahwa segera setelah matahari terbenam, jam menunjukkan pukul 12. Sistem kuno ini memiliki kepentingan agama karena orang-orang di Arab Saudi dan Timur Tengah percaya hari baru dimulai segera setelah matahari terbenam.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


 

ADVERTISEMENTS


Menurut Abdullah Al-Misnid, mantan profesor iklim di Universitas Qassim, sistem waktu matahari terbenam diperkenalkan sehingga orang dapat menyesuaikan jam tangan mereka setiap hari untuk membaca 12 saat matahari terbenam. Dalam sebuah tweet, Al-Misnid menyatakan, “Itu adalah waktu untuk sholat Maghrib, dan sholat malam (Isya) dikumandangkan pada pukul 1:30.”

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


 


Majed Al-Majed, seorang influencer media sosial, menjelaskan bahwa hari dimulai dalam Islam saat matahari terbenam. Jadi, ketika shalat Tarawih selama Ramadhan dilakukan pada malam hari sebelum puasa dimulai.

Berita Lainnya:
Qatar Telepon Arab Saudi, Tekankan Deeskalasi untuk Hindari Konflik di Kawasan


“Dengan terbenamnya matahari pada hari itu, jam 0 (12:00) dimulai. Satu jam kemudian, itu (menjadi) 01:00 dan seterusnya dan seterusnya. Setiap kali mendengar adzan magrib, masyarakat di Arab Saudi, dan seperti banyak lainnya di Timur Tengah, akan langsung menyetel jam tangan mereka pada pukul 12.00,” katanya.


 


Namun, dilansir Arab News, pengaturan waktu tradisional bertentangan dengan pengaturan waktu internasional, sehingga menyulitkan orang berkomunikasi dengan orang lain dari berbagai belahan dunia. Kota yang berbeda di Arab Saudi juga memiliki waktu yang berbeda.


Oleh karena itu, Arab Saudi mengadopsi Waktu Universal Terkoordinasi, standar utama yang digunakan dunia untuk mengatur jam dan waktu. “Pada 1964, Raja Faisal memutuskan untuk mengubah waktu tradisional menjadi waktu universal, yang kita gunakan saat ini. Radio Saudi adalah badan pemerintah pertama yang menerapkan keputusan itu karena program-programnya mulai diumumkan sesuai dengan waktu universal,” jelas Al-Majed.


 


Dia menambahkan, keputusan tersebut mendapat reaksi publik dan dukungan penuh. “Seiring waktu, orang-orang mulai menerima situasi ini,” ucapnya.

Berita Lainnya:
Dari Wallah Hingga Insya Allah, Ungkapan Islami Kini Jadi Budaya Populer di Barat


 


Pada lokasi seperti Masjid Nabawi di Madinah, jam tua masih menunjukkan waktu sholat lima waktu menurut sistem matahari terbenam kuno. Beberapa sumber mengklaim bahwa jam pertama di Masjid Nabawi dipasang di salah satu dinding masjid pada 1833 pada masa pemerintahan Sultan ke-30 Kekaisaran Ottoman, Mahmud II, 26 tahun sebelum lonceng Big Ben terdengar.


 


Sistem waktu matahari terbenam juga digunakan di beberapa bagian Asia Timur dan Eropa Timur yang berada di bawah kendali Ottoman pada periode itu. Berkontribusi ke Aramco World Magazine pada tahun 1969, Elias Antar, seorang koresponden kelahiran Mesir untuk Associated Press di Beirut, menulis bahwa sistem matahari terbenam adalah metode tradisional untuk menentukan waktu di Arab Saudi.


 


Menurut Guinness World Records, jam tertua yang masih ada di dunia adalah jam tanpa wajah yang berasal dari tahun 1386, atau mungkin lebih awal, di Katedral Salisbury, Wiltshire, Inggris. Itu dipulihkan pada 1956 setelah jam beroperasi selama 498 tahun dan berdetak lebih dari 500 juta kali.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi