Kamis, 02/05/2024 - 12:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Survei: PDIP-Golkar Unggul di Populasi Umum dan tidak Pro Syariat Islam

ADVERTISEMENTS

Persentase pemilih yang pro syariat Islam naik lima tahun terakhir.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebutkan potensi elektabilitas PDIP-Golkar untuk sementara unggul dengan perolehan suara masing-masing 20,9 persen dan 14,5 persen. Kedua partai ini memimpin di populasi pemilih umum dan pro tidak syariat Islam.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“PDIP di populasi umum mendapatkan dukungan sebesar 20,9 persen, Golkar di populasi umum mendapatkan dukungan sebesar 14,5 persen,” ujar Pendiri LSI Denny JA dalam keterangannya, Selasa (1/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dia melanjutkan, posisi berikutnya di populasi pemilih umum ada Gerindra dengan dukungan sebesar 9,8 persen, kemudian PKS 8,3 persen, dan PKB 5,9 persen. Selain itu,untuk populasi pemilih tidak pro-syariat Islam, PDIP dan Golkar kembali unggul.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

PDIP di populasi yang tidak pro-syariat Islam mendapatkan dukungan sebesar 23,6 persen. Sedangkan, Golkar di populasi yang tidak pro-syariat Islam mendapatkan dukungan sebesar 17,7 persen. Diikuti oleh Gerindra dengan dukungan sebesar 10,5 persen, kemudian Demokrat 6 persen, dan PKB 4,7 persen.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Sidang Sudah Selesai, MK Pastikan Tak akan Panggil Jokowi

Sedangkan untuk populasi pemilih pro syariat Islam dua partai yang unggul adalah PKS dan PPP. PKS di populasi pro-syariat Islam mendapatkan dukungan sebesar 18 persen dan PPP di populasi pro-syariat Islam mendapatkan dukungan 14 persen.

Kemudian diikuti PKB di populasi pro-syariat Islam yang juga mendapat dukungan sebesar 10,2 persen lebih unggul dibandingkan populasi umum. Lalu PAN dan Gerindra memperoleh delapan persen.

Sebelumnya, Survei LSI Denny JA juga menunjukkan terjadinya pertumbuhan publik yang mendukung syariat Islam di Indonesia. Saat publik ditanya seberapa setuju jika ada sekelompok orang/golongan di Indonesia memberikan aspirasi mereka dengan menyarankan ideologi pancasila diganti dengan syariat Islam sebagai panduan hukum berbangsa dan bernegara, publik yang menyatakan setuju/sangat setuju sebesar 12,5 persen.

Sedangkan publik yang menyatakan sangat tidak setuju/tidak setuju jauh lebih besar yakni 77,8 persen, dan 9,7 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab. Meski yang pro syariat Islam hanya 12,5 persen, tetapi persentase ini mengalami kenaikan dalam lima tahun.

Berita Lainnya:
Kronologi Kecelakaan Mengerikan Tol Jakarta Cikampek KM 58 Pagi Ini, Libatkan 3 Kendaraan, 12 Orang Meninggal Dunia

“Publik yang pro-syariat Islam terus menaik angkanya. Dengan pertanyaan yang sama di tahun 2012, publik yang pro-syariat Islam berada di angka 5,6 persen,” ujar Pendiri LSI Denny JA dalam keterangannya.

“Lima tahun kemudian, di tahun 2017, angkanya menjadi 9,3 persen. Sekarang di tahun 2022, angkanya menjadi 12,5 persen,” tambah Denny.

Survei nasional dilakukan pada tanggal 11-20 September 2022 dan riset kualitatif. Survei menggunakan 1.200 responden di 34 Provinsi di Indonesia. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka (face to face interview) dengan margin of error (Moe sebesar +/- 2.9 persen. Riset kualitatif dilakukan dengan analis media, Focus Group Discussion (FGD), dan indepth interview.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi