Jumat, 26/04/2024 - 23:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Faisal Basri Bongkar 'Agenda Terselubung' Jokowi, Cawe-cawe Urusan Capres demi Usung Gibran di DKI?

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH –  Manuver politik Presiden Joko Widodo sebelum masa pemerintahannya berakhir pada 2024 mendatang tengah menjadi sorotan publik. Termasuk oleh Refly Harun dan ekonom senior, Faisal Basri.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dilihat Suara.com di podcast unggahan kanal YouTube-nya, Refly menilai Jokowi justru kelewat sibuk mengurusi politik ketimbang merampungkan tugasnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Saya punya hipotesa sebenarnya, mbok ya Presiden Jokowi (dalam) dua tahun terakhir pikirkan legacy yang baik aja. Nggak usah mikirin politik,” kata Refly, dikutip pada Rabu (2/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Menurut Refly, alih-alih mempersiapkan warisan terbaik untuk era kepemimpinan berikutnya, Jokowi justru lebih fokus dengan urusan politik.

ADVERTISEMENTS

Seperti Jokowi yang dinilai mengizinkan menterinya mempersiapkan kebutuhan 2024, sampai Jokowi yang belakangan banyak dikaitkan dengan pemilihan bakal calon presiden.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Putusan Sengketa Pilpres 2024 Dibacakan Besok, Sejarahnya MK Selalu Menolak Sejak 2004

“Kita kan jadi bingung, dia mengharapkan apa? Dia kan in power-nya sekarang,” ujar Refly, yang langsung dibalas Faisal Basri dari sudut pandang psikologis.

“Kalau dari perspektif psikologi kan berarti Pak Jokowi merasa tidak aman kalau dia sudah tidak berkuasa,” jelas Faisal.

“Karena itu dia perlu siapkan putra mahkota yang melindungi, kira-kira begitu?”

“Perlu memastikan bahwa yang menggantikan dia akan melindungi dia, atau yang lebih positif lagi yang menggantikan dia akan meneruskan rencana-rencana besar dia, misalnya ibu kota baru.”

Faisal lantas mengaitkan hal ini dengan dunia politik Tanah Air yang cenderung menjadikannya seolah bisnis keluarga. Menurut Faisal, hal ini turut dipikirkan oleh Jokowi untuk kelangsungan karier politik anak-anaknya ke depan.

Berita Lainnya:
Tak Ada Urgensi, Prabowo Tak Perlu Mundur sebagai Menhan

Meski tak menyebutkan nama, Faisal menggunakan contoh Solo yang dikaitkan dengan Gibran Rakabuming Raka yang saat ini menjabat sebagai wali kota di daerah tersebut.

“Itu akan kandas kalau saya tidak punya pengaruh lagi, karena kalau saya tidak jadi presiden lagi saya tidak punya pengaruh,” kata Faisal.

“Barangkali rakyat juga udah lupa. Jadi kalau anak saya mau maju di Jakarta entar nggak ada yang bisa bantu itu, selesai saja sampai Solo. Jadi memang ada insting politik untuk seperti itu,” sambungnya.

Meski begitu, Faisal menilai masih ada banyak politikus yang tidak menggunakan cara pandang serupa. Namun yang menjadi masalah utama Jokowi saat ini adalah perasaan tidak aman apabila sudah tak lagi berkuasa di tahun 2024 mendatang.

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi