Sabtu, 27/04/2024 - 06:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Malaysia Hadapi Kelangkaan Telur

ADVERTISEMENTS

Peternak banyak yang menjual telur ke Thailand karena harga yang lebih tinggi

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

KOTA BHARU — Malaysia menghadapi kelangkaan telur. Setelah ditelusuri, kelangkaan telur ini disebabkan oleh kegiatan penyelundupan ke negara tetangga Thailand.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Menurut Ketua Satgas Khusus Jihad Melawan Inflasi Tan Sri Annuar Musa, banyak peternak yang memilih menjual telur ayam kepada Thailand karena harga telur yang lebih tinggi daripada di Malaysia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Iran: Serangan Balasan Kami Sesuai Piagam PBB

“Pasokan telur mengalami kekurangan lebih dari 100 ribu telur per bulan. Kami menghimbau kepada mereka yang terlibat dalam kegiatan ini untuk tidak menyelundupkan ke Thailand,” ujar Annuar, yang juga Menteri Komunikasi dan Multimedia.

ADVERTISEMENTS

“Kami tidak bisa langsung menambah pasokan telur karena proses untuk menghasilkan telur baru membutuhkan waktu hingga empat bulan,” katanya dilansir dari Bernama, Senin (7/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Badan Atom Internasional Tinjau Kembali Pembuangan Air PLTN Fukushima

Hal itu disampaikannya kepada wartawan usai menyerahkan bantuan kepada lebih dari 200 korban badai di dekat Kampung Tegayong, Melor. Dia berharap, kekurangan pasokan telur ini dapat diselesaikan pada akhir Desember nanti.

“Kami sudah berdiskusi untuk mengimpor telur dari luar negeri, tetapi ternyata harganya lebih mahal daripada di Malaysia,” katanya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi