Kamis, 02/05/2024 - 02:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EDUKASI
EDUKASI

JK Ingatkan Riset tanpa Bisnis tidak akan Berkembang

ADVERTISEMENTS

Penemu Microsoft Bill Gates sukses ketika berhasil mengkomersilkan temuannya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA–Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) mengatakan pentingnya memadukan riset dan bisnis. Saat menyampaikan orasi ilmiah pada Dies Natalis Institut Teknologi Surabaya (ITS), Sabtu (12/11), JK menilai riset dan bisnis penting agar inovasi bisa lebih bermanfaat bagi manusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Riset atau inovasi harus berhubungan dengan bisnis karena yang bisa mengkomersialkan sebuah riset atau inovasi adalah bisnis. Sehingga tanpa bisnis, riset tidak akan bisa berkembang dengan baik,” kata JK dalam siaran persnya, Ahad (13/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


JK pun mencontohkan penemu Microsoft Bill Gates sukses ketika berhasil mengkomersilkan temuannya. Padahal, lanjut JK, Bill gates berkeliling menemui banyak orang untuk memperkenalkan temuannya kala itu. Namun, tidak ada yang percaya.”Tapi ketika melakukan pendekatan bisnis, akhirnya inovasinya dikenal banyak orang dan ternyata membawa perubahan besar bagi kehidupan manusia,” ujar ketua Umum palang Merah Indonesia (PMI) tersebut.

ADVERTISEMENTS


Karena itu, JK menyarankan agar ITS memulai sebuah tatanan baru di kampus, yaitu dengan membekali seluruh mahasiswa fakultas teknik ITS tentang ilmu atau pengetahuan bisnis dan manajerial.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Berbagi Sesama Insan, Universitas BSI Purwokerto Kolaborasi dengan Laznas Yatim Mandiri


“Kira-kira untuk satu semester bisa diupayakan mahasiswa ITS belajar bisnis atau entrepreneurship dengan harapan semua riset atau penemuan itu bisa dikomersialkan,” tambahnya.


JK melanjutkan, yang terpenting temuan atau setiap inovasi tersebut bisa bermanfaat bagi kemanusiaan. “Sederhananya adalah bisa membuat lebih mudah, lebih murah, lebih cepat dan lebih baik bagi kehidupan manusia,” ujarnya.


Ketua  Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) tersebut mencontohkan kekuatan keterpaduan antara inovasi, teknologi dan bisnis, yaitu fenomena banyaknya orang India yang menjadi CEO-CEO di bidang teknologi dan menjadi  orang-orang hebat di seluruh dunia. JK menyebut CEO Microsoft, CEO Google,  CEO Twitter, Orang India, Perdana Menteri inggris, serta Wakil Presiden Amerika yang berasal dari India.


“Mereka yang memimpin teknologi  dunia dibidang IT adalah semua orang India tamatan institute teknologi. Apa kuncinya, setelah lepas dari universitas teknologi, mereka masuk kampus-kampus besar yang berbasis bisnis sehingga berhasil mengatur itu semua,” kata JK.

Berita Lainnya:
Universitas Pertamina Gandeng Swiss untuk Dirikan Kampus Vokasi di IKN


JK juga mengingatkan almamater ITS agar lebih melek dalam mengamati teknologi yang terus berkembang pesat. Paling tidak, JK menyebut tiga bidang yakni perkembangan tekonologi dibidang IT, kemudian teknologi di bidang kesehatan serta teknologi bidang system komputerisasi.


JK juga menyebut sektor yang akan dihadapi dunia internasional di masa yang akan datang, yaitu tentang mobil listrik dan motor listrik. JK pun mengajak ITS untuk melihat potensi dari perubahan tersebut sebab trend dunia sedang mengarah ke sana. Sehingga nanti akan dibutuhkan sistem atau perangkat yang erat hubungannya dengan industry kelistrikan.


JK menekankan tiga hal yang memiliki keterkaitan dalam perkembangan teknologi di masa yang akan datang yakni riset, universitas dan dunia usaha atau bisnis.


Kerjasama ketiga sektor itu bisa saja dilakukan dengan berbagai cara. Seperti universitas melakukan riset, kemudian menjualnya ke industri.”Tentu kerjasama itu ada saham di situ. Tapi bisa juga industri memesan sesuatu untuk diriset oleh universitas dan langkah ketiga adalah kerjasama riset,” kata JK.


 


Fauziah Mursid

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi