Sabtu, 27/04/2024 - 02:49 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

AS: China Tak Nyaman Dengan Ancaman Nuklir Rusia

ADVERTISEMENTS

China tidak nyaman dengan strategi retorika nuklir Rusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

NUSA DUA — Pejabat senior pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan Perdana Menteri China Li Keqiang menekankan ancaman nuklir di pertemuan di Kamboja “tidak bertanggung jawab.” Hal ini menunjukkan China tidak nyaman dengan strategi retorika nuklir Rusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Li berpartisipasi di Pertemuan Asia Timur bersama Presiden AS Joe Biden di Kamboja. Seorang pejabat senior AS mengatakan perdana menteri China “berbicara panjang lebar mengenai kebijakan China pada Ukraina”. Pejabat itu memberikan pengarahan pada wartawan sebelum pertemuan Biden dan Presiden China Xi Jinping.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Korsel Buat Perjanjian Sediakan Dana Kerja Sama Ekonomi untuk Ukraina

“(Li) memberikan penekanan yang jelas pada kedaulatan, pada ketidak bertanggung jawaban, ancaman nuklir, kebutuhan untuk memastikan senjata nuklir tidak digunakan dalam cara yang mereka singgung,” kata pejabat yang tidak bersedia disebutkan namanya itu, Senin (14/11/2022).

ADVERTISEMENTS

Barat menuduh Rusia menyampaikan pernyataan tak bertanggung jawab mengenai kemungkinan penggunaan senjata nuklir dalam sejak invasi ke Ukraina pada Februari lalu. Moskow menuduh balik Barat menggunakan retorik nuklir yang “provokatif.”

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
PM Singapura Lee Hsien Loong Mengundurkan Diri pada 15 Mei 2024

“Tidak diragukan beberapa ketidaknyamanan Beijing mengenai apa yang kami nilai sebagai retorika ceroboh dan aktivitas di sebagian Rusia, (meski Beijing memiliki hubungan resmi dengan Moskow),” kata pejabat AS tersebut.

“Saya pikir juga tak diragukan lagi China mungkin terkejut dan bahkan sedikit malu oleh operasi militer Rusia,” tambahnya.

Dalam pertemuan di Kamboja Ahad (12/11/2022) lalu Biden mengatakan Amerika Serikat akan “bersaing dengan semangat” dengan China. Sambil mempertahankan jalur komunikasi terbuka agar mencegah konflik.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi