Jumat, 14/06/2024 - 09:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Ini Beda Sesak Napas Asma dan Paru Kronis

Ada perbedaan antara sesak napas pada penyakit asma dan paru kronis.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

 JAKARTA — Dokter dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Arief Bakhtiar, SpP(K), mengatakan, gejala sesak napas pada penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) bersifat persisten dan progresif, sebagai tanda yang membedakannya dengan sesak napas pada asma. “Pada pasien PPOK atau chronic obstructive pulmonary disease (COPD) terjadi suatu hambatan aliran udara yang persisten (terus-menerus) atau menetap dan sering progresif yang makin lama makin memberat,” kata dokter yang tergabung dalam Pokja Asma PPOK PDPI itu dalam konferensi pers virtual diikuti di Jakarta, Rabu (16/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah


Dia mengatakan, sesak napas merupakan gejala khas dari PPOK. Biasanya pasien kerap menganggap gejala sesak napas disertai batuk karena faktor usia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh


“Akan tetapi, seseorang perlu waspada jika sesak napas disertai dengan faktor risiko seperti merokok. Sebab dari situlah PPOK berawal,” kata Arief.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh
ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda


Sesak napas pada PPOK sedikit berbeda dengan asma. Menurut Arief, penderita asma pada kondisi tertentu dapat bernapas dengan normal seperti orang sehat dan sesak napas terjadi pada saat serangan saja. Namun, pada PPOK, walaupun tidak dalam kondisi serangan, pasien tetap akan merasakan sesak.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024
Berita Lainnya:
Raja Salman Kembali Bertugas Usai Jalani Pengobatan Pneumonia


“Kalau asma di luar serangan seperti orang normal, tidak sesak. Tapi kalau pada PPOK umumnya dia akan tetap sesak,” ujar Arief.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh


Selain itu, pembeda lainnya, penyakit asma biasanya muncul sejak usia muda dan memiliki faktor risiko alergi. Sementara PPOK, kata Arief, biasanya mulai terjadi menjelang usia tua sekitar di atas usia 40 tahun dan memiliki faktor risiko terutama pajanan asap rokok.

ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK


Selain rokok, faktor risiko PPOK yang harus diwaspadai yaitu faktor genetik, pajanan asap lain baik asap dalam ruangan maupun luar ruangan, debu industri, dan seseorang yang mengalami infeksi saluran napas di masa kecil. Arief menjelaskan, sesak napas pada PPOK terjadi karena adanya abnormalitas pada alveoli paru-paru yang bertugas sebagai tempat pertukaran udara. Pada kondisi PPOK, alveoli akan tampak menjadi melar atau memanjang.

ADVERTISEMENTS


Apabila paru-paru sudah terlihat melar, maka fungsi pertukaran udara menjadi tidak maksimal. Kondisi PPOK yang tidak ditangani dapat mengganggu kualitas hidup penderita, bahkan yang terburuk dapat menyebabkan gagal napas.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Jangan Cuma Rebahan, Aktif Bergerak Bisa Tingkatkan Kesehatan Mental
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard


Arief mengimbau apabila seseorang atau kerabat menemukan gejala sesak napas, batuk lama dengan mengi yang sering timbul, dan disertai dengan produksi dahak yang lama dan banyak, maka segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.


Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan alat spirometri. Jika faskes tidak memiliki spirometri, biasanya dokter akan merujuk ke faskes yang menyediakan pemeriksaan tersebut.


“Atau paling tidak hasil rontgen paru-paru dapat membantu diagnosis dokter, apakah paru-paru tampak memanjang atau ,” katanya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ البقرة [31] Listen
And He taught Adam the names - all of them. Then He showed them to the angels and said, "Inform Me of the names of these, if you are truthful." Al-Baqarah ( The Cow ) [31] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi