Rabu, 01/05/2024 - 09:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Warga Beijing Marah karena Terus-terusan Lockdown

ADVERTISEMENTS

Warga China marah karena lockdown yang tak kunjung usai

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

BEIJING – Ambisi nol-Covid-19 China membuat warga di sejumlah wilayah frustasi karena pembatasan yang diberlakukan. Aksi protes pecah karena kemarahan warga pada penguncian yang tak kunjung usai di distrik kota selatan Guangzhou Senin malam lalu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Video yang diunggah secara online menunjukkan kerumunan orang di distrik Haizhu. Kawasan tersebut dikenal sebagai rumah bagi banyak orang yang bekerja di industri tekstil. Mereka terlihat menekan penghalang Covid-19 dan membanjiri jalan-jalan. Beberapa terlihat memprotes dengan pekerja berpakaian hazmat putih yang biasanya mengawasi karantina massal.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Di antara wabah terbaru di China, Guangzhou adalah yang terbesar. Kasus harian baru mencapai 5.000 untuk pertama kalinya dan meningkatnya kekhawatiran bahwa penguncian lokal dapat melebar.

ADVERTISEMENTS

Twitter diblokir di China dan beberapa tagar yang terkait dengan topik “kerusuhan” di daerah itu dihapus dari Weibo yang mirip Twitter di China pada Selasa pagi. Baik pemerintah kota Guangzhou maupun polisi provinsi Guangdong tidak menanggapi permintaan dari kantor berita Reuters untuk memberikan komentar.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Jepang Cabut Peringatan Tsunami Pascagempa Taiwan

“Keadaan cukup tegang tadi malam. Semua orang memastikan pintu mereka terkunci,” kata seorang warga Guangzhou yang menggunakan nama Chet, seperti dikutip laman Aljazirah, Rabu (16/11/2022).

Ia tinggal sekitar satu kilometer dari tempat protes berlangsung. Dia mengatakan kepada grup obrolan lokal Reuters mengenai aksi proters ini dan beranda media sosial telah dibanjiri dengan video dan gambar dari aksi protes tersebut.

“Ketika ini terjadi begitu dekat dengan saya, saya merasa itu sangat mengecewakan. Saya tidak bisa tidur tadi malam setelah menonton foto/video itu,” kata Chet, yang kompleks perumahannya telah dikunci selama sekitar 20 hari.

Kota-kota utama termasuk Chongqing dan Zhengzhou juga telah terperangkap dalam wabah. Pekan lalu, China mengumumkan pengujian akan lebih fokus, daripada pengujian PCR massal saat ini, dan mengindikasikan beberapa kebijakan Covid yang ketat akan dilonggarkan. Ini pun meningkatkan harapan untuk berakhirnya nol-Covid.

Berita Lainnya:
Kutip Ayat Taurat, Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Gaza Secara Total

Namun pada pengumuman Rabu, kampus utama Universitas Peking di Beijing telah diberlakukan lockdown. Mahasiswa dan staf di universitas diberitahu bahwa mereka tidak akan diizinkan meninggalkan halaman kecuali benar-benar diperlukan dan kelas dipindahkan secara online di satu kampus hingga Jumat. Langkah itu menyusul ditemukannya satu kasus Covid-19.

Beijing melaporkan lebih dari 350 kasus baru Covid-19 dalam periode 24 jam terakhir, Rabu. Angka ini sebagian kecil dari 21 juta populasinya tetapi cukup untuk memicu penguncian dan karantina lokal. Secara nasional, ada lebih dari 20 ribu kasus, naik dari sekitar 8.000 seminggu yang lalu dan terbesar sejak April.

Pihak berwenang telah berangsur mengurangi penguncian seluruh kota dan melonggarkan beberapa pembatasan, terutama pada pengujian dan perjalanan. Pemerintah mencoba untuk meminimalkan dampak dari kebijakan nol-Covid  pada kehidupan masyarakat dan ekonomi.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi