Sabtu, 27/04/2024 - 00:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Inggris Ingin Hilangkan Hambatan Perdagangan dengan Uni Eropa

ADVERTISEMENTS

Uni Eropa memberlakukan tarif perdagangan sejak Inggris keluar dari keanggotaan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 LONDON — Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak sedang mencari cara menghilangkan banyak hambatan perdagangan Inggris dengan Uni Eropa (UE). Termasuk potensi hubungan dagang dengan Swiss yang akan berisiko membuat marah banyak orang di sayap kanan Partai Konservatif.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Surat kabar Times melaporkan, Swiss memiliki akses ke blok itu melalui serangkaian perjanjian bilateral. Hanya saja, kesepakatan itu membutuhkan sikap yang lebih liberal terhadap migrasi dari UE daripada yang siap diterima oleh faksi garis keras Brexit.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Romania dan Bulgaria Bergabung ke Schengen, Apa Saja Dampaknya?


“Setiap pendekatan yang mengharuskan Inggris untuk menyelaraskan dengan aturan UE untuk mendapatkan manfaat perdagangan. Baik sebagai bagian dari pendekatan gaya Swiss atau lainnya, akan sangat tidak dapat diterima,” ujar Anggota Dewan Bangsawan Inggris Lord Fost seperti dilansir Bloomberg, Ahad (20/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Inggris Sebut Perlu Sistem Pertahanan Udara Mirip Iron Dome Israel


Frost dan mantan Perdana Menteri Boris Johnson mengesampingkan pendekatan semacam itu dengan mereka menyusun mandat negosiasi Inggris pada 2020. Inggris mulai mengerjakan kesepakatan perdagangan baru dengan Swiss pada April 2022, ketika Johnson masih menjadi perdana menteri. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi