Selasa, 30/04/2024 - 01:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Romania dan Bulgaria Bergabung ke Schengen, Apa Saja Dampaknya?

ADVERTISEMENTS

SOFIA — Romania dan Bulgaria bergabung dengan zona perjalanan bebas pemeriksaan identitas Eropa. Langkah terbaru dua negara itu menuju integrasi dengan Uni Eropa.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Setelah bertahun-tahun bernegosiasi untuk bergabung dengan kawasan Schengen, kini warga Romania dan Bulgaria dapat bebas berkunjung ke negara-negara yang tergabung dengan kawasan itu lewat jalur udara dan laut. Tapi, pos pemeriksaan jalur darat masih diberlakukan karena terdapat penolakan dari Austria yang khawatir dengan masalah imigran ilegal.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pada Senin (1/4/2024), Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen memuji perubahan itu sebagai “kesuksesan besar bagi dua negara” dan “momen bersejarah” bagi zona bebas perjalanan terbesar di dunia. Kawasan Schengen dibentuk pada 1985.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sebelum Bulgaria dan Romania kawasan itu terdiri dari 23 dari 27 negara anggota Uni Eropa serta Swiss, Norwegia, Islandia dan Liechtenstein. Sekitar 3,5 juta orang melakukan perjalan di dalam kawasan itu setiap harinya.

ADVERTISEMENTS

Pada akhir 2022 lalu Austria memveto bergabungnya Bulgaria dan Romania ke Zona Schengen. Tapi, mengizinkan Kroasia bergabung. Bulgaria dan Romania bergabung dengan Uni Eropa pada 2007 dan Kroasia 2013.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Menilik Pengaruh Indonesia Mengantisipasi Ekslasi Timur Tengah

Anggota Parlemen Eropa dari Romania Siegfried Muresan mengatakan hal ini merupakan “langkah pertama yang penting” yang akan bermanfaat bagi jutaan pelaku perjalanan setiap tahunnya. “Bulgaria dan Romania sudah memenuhi semua kriteria untuk bergabung dengan kawasan Schengen selama bertahun-tahun, kami juga berhak bergabung dengan perbatasan darat,” katanya.

Ia menambahkan hal ini akan memberikan argumen tambahan kepada negara anggota Uni Eropa terakhir yang selama ini memveto aksesi penuh. Perdana Menteri Romania, Marcel Ciolacu menyebutnya sebagai “pencapaian yang layak” untuk Romania.

Menurutnya langkah ini akan menguntungkan warga yang dapat melakukan perjalanan dengan lebih mudah dan akan meningkatkan perekonomian. “Kami memiliki rencana pemerintah yang jelas dan tegas untuk aksesi penuh ke Kawasan Schengen pada akhir tahun ini,” katanya.

Lebih dari sepuluh tahun Komisi Eropa yang merupakan cabang eksekutif Uni Eropa melakukan perundingan dengan Romania dan Bulgaria untuk memastikan dua negara itu memenuhi kriteria teknis untuk dapat bergabung sepenuhnya dengan Kawasan Schengen yang membutuhkan persetujuan dari semua negara anggota.

Berita Lainnya:
Parlemen Eropa Setujui Reformasi Migrasi yang Sebelumnya Ditentang

Dua negara itu sudah sepakat untuk menerapkan pemeriksaan keamanan acak di bandara dan perbatasan maritim untuk mengatasi imigrasi ilegal dan kejahatan lintas batas. “Aksesi penuh Bulgaria ke Schengen akan terjadi pada akhir tahun 2024,” kata Menteri Dalam Negeri Bulgaria Kalin Stoyanov pada Ahad lalu.

“Kami menunjukkan dan terus menunjukkan kepada para migran ilegal mereka tidak boleh mengambil jalan ke Eropa melalui Bulgaria,” tambahnya. Perubahan peraturan perbatasan ini diharapkan berdampak positif pada sektor pariwisata.

Anggota Parlemen Eropa menyuarakan keprihatinan tentang antrian panjang di perbatasan darat Uni Eropa dan dampaknya terhadap perdagangan di pasar tunggal tersebut, serta kesehatan dan keselamatan pengemudi. Pengemudi truk sering terjebak dalam antrian panjang berkilo-kilometer di perbatasan Romania dan Bulgaria. Union of International Carriers di Bulgaria memperkirakan penundaan menyebabkan kerugian puluhan juta euro setiap tahunnya.

sumber : AP

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi