Sabtu, 27/04/2024 - 05:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

WHO akan Ubah Nama Penyakit Monkeypox Menjadi MPOX

ADVERTISEMENTS

Perubahan nama ‘monkeypox’ dilakukan untuk menghilangkan stigma negatif virus.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Penamaan untuk penyakit Monkeypox alias cacar monyet dilaporkan bakal diubah menjadi “MPOX”. Ini dilakukan guna menghilangkan stigma negatif terkait virus tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Pejabat AS diyakini telah mendesak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengubah nama, dan memperingatkan bahwa mereka bisa bertindak secara sepihak jika WHO tidak bertindak.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Dan kini keputusan untuk mengubah nama virus menjadi MPOX bisa dilakukan pada Rabu. WHO telah setuju untuk mempertimbangkan alternatif nama cacar monyet,” kata seorang sumber seperti dilansir dari Mirror, Rabu (23/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Metode Sederhana Ini Dapat Halau Mabuk Perjalanan dalam Hitungan Menit


Setelah penyebaran global yang cepat di awal tahun 2022, kini penyebaran virus itu mulai melambat. Pejabat dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan bahwa kecil kemungkinannya virus itu dihilangkan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Sementara itu, ada juga stigma cacar monyet paling banyak menular di kelompok laki-laki gay atau biseksual. Dan pemerintahan Biden khawatir, orang kulit hitam atau berwarna menjadi korban stigma virus yang biasanya terjadi di Afrika di masa lalu.


Beberapa pakar kesehatan masyarakat AS dan aktivis gay telah mendorong perubahan nama. Sekelompok ilmuwan menulis pernyataan bersama pada bulan Juni berjudul Urgent need for a non-discriminatory and non-stigmatizing nomenclature for monkeypox virus.


“Dalam konteks wabah global saat ini, rujukan yang terus-menerus, dan virus yang merujuk pada orang Afrika, tidak hanya tidak akurat tetapi juga diskriminatif dan menstigmatisasi,” demikian pernyataan tersebut.

Berita Lainnya:
Ahli Bioteknologi Ungkap Manfaat Ikan Teri bagi Ibu Hamil


Sementara itu, direktur sains CDC, Marc Lipsitch, mengatakan virus tersebut kemungkinan akan menjadi ancaman berkelanjutan selama beberapa tahun mendatang. Meskipun virus ini paling banyak menyebar di kalangan pria gay dan biseksual, CDC menekankan bahwa siapa pun dapat terinfeksi.


“Penting bagi orang yang berisiko mengambil langkah untuk mencegah penyebaran dan upaya vaksinasi yang berlanjut,” kata Lipsitch.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi