Sabtu, 11/05/2024 - 08:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Penderita Asma Berisiko Tinggi Kena Serangan Jantung dan Strok, Mengapa Begitu?

ADVERTISEMENTS

Risiko pengidap asma kena serangan jantung-strok lebih tinggi dari yang diperkirakan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

JAKATA — Seseorang dengan asma ternyata memiliki peningkatan risiko mengembangkan dua kondisi yang sering kali fatal daripada yang diperingatkan para ahli sebelumnya. Sekitar delapan juta orang di Inggris atau 12 persen dari populasi menderita asma.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Di Indonesia, asma merupakan salah satu jenis penyakit yang paling banyak diidap. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2020, hingga akhir tahun 2020, jumlah penderita asma di Indonesia sebanyak 4,5 persen dari total penduduk atau 12 juta lebih.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Penelitian baru menemukan bahwa menderita asma menggandakan risiko mengalami serangan jantung dan strok. Hal itu karena sebagian besar dari mereka yang memiliki kondisi tersebut memiliki lebih banyak penumpukan plak di arteri karotis dibandingkan yang tidak memiliki asma, menurut temuan para peneliti AS.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Mengapa Anak-Anak yang Kecanduan Teknologi Kelak Lebih Berisiko Terkena Psikosis?

Arteri karotis adalah pembuluh darah utama yang menyediakan suplai darah ke otak. Penumpukan plak biasanya dikaitkan dengan kondisi seperti tekanan darah tinggi, diabetes, bahkan obesitas dan merokok.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Namun, peradangan kronis pada saluran udara, efek samping asma, seiring waktu juga dapat menyebabkan penumpukan plak. Ketika plak pecah dapat memicu serangan jantung atau strok.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Para ahli menemukan bahwa mereka yang menderita asma persisten, suatu bentuk penyakit yang kambuh setiap pekan atau bahkan setiap hari, memiliki risiko tertinggi terkena penyakit jantung. Hal itu jika dibandingkan dengan mereka yang memiliki asma intermiten yang muncul setiap beberapa bulan sekali.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Jangan Buru-Buru Rapikan Kasur Begitu Bangun di Pagi Hari, Ini Alasannya

Penulis studi utama, Profesor Matthew C Tattersall dari University of Wisconsin di Madison, AS mengatakan banyak dokter dan pasien tidak menyadari bahwa peradangan saluran napas asma dapat memengaruhi arteri. Jadi, bagi penderita asma persisten, mengatasi faktor risiko penyakit kardiovaskular akan sangat membantu.

Studi yang telah ditinjau sejawat dan diterbitkan dalam Journal of American Heart Association menganalisis data kesehatan lebih dari 5.000 orang dewasa yang berisiko terkena penyakit jantung. Peserta memiliki berbagai tingkat asma, sementara beberapa lainnya tidak memiliki tanda-tanda penyakit.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi