Rabu, 01/05/2024 - 07:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Mengapa Anak-Anak yang Kecanduan Teknologi Kelak Lebih Berisiko Terkena Psikosis?

ADVERTISEMENTS

Penyebab dari masalah itu mungkin bukan karena teknologi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Sebuah penelitian menunjukkan anak-anak yang kecanduan ponsel pintar, iPad, dan gim video lebih mungkin menderita episode psikotik di kemudian hari.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Para ilmuwan menemukan bahwa penggunaan ponsel pintar dan media sosial pada masa remaja dikaitkan dengan paranoia, delusi, halusinasi, dan “ide-ide aneh” ketika orang mencapai usia 23 tahun.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Di lain sisi, para peneliti mengatakan bahwa penyebab dari masalah itu mungkin bukan karena teknologi. Kecanduan anak terhadap perangkat-perangkat teknologi bisa menjadi peringatan bahwa mereka sudah rentan terhadap penyakit mental.

ADVERTISEMENTS

“Meningkatnya penggunaan media dan masalah kesehatan mental tampaknya memiliki faktor risiko yang sama, seperti masalah-masalah kesehatan mental orang tua, kesepian, intimidasi, dan masalah-masalah hubungan orang tua-anak,” kata tim asal Kanada yang berada di balik penelitian tersebut, dilansir Daily Mail, Ahad (14/4/2024).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Dokter Olivia Munn Sarankan Ini untuk Deteksi Dini Kanker

Temuan tim tersebut telah dipublikasikan di jurnal JAMA Psychiatry.

Mereka juga memperingatkan bahwa memaksa anak-anak yang kecanduan untuk bersikap menghentikan secara tiba-tiba mungkin tidak membantu dan bisa lebih berbahaya. Contohnya, dengan secara tiba-tiba melarang mereka menonton di gawainya.

Studi tersebut mengamati kebiasaan-kebiasaan media dan pengalaman psikotik dari 2.120 warga Kanada yang lahir pada 1997 dan 1998.

Temuannya adalah bahwa mereka yang secara drastis mengurangi penggunaan komputer masih lebih sering mengalami pengalaman-pengalaman psikotik di masa dewasa, bahkan setelah pengalaman pribadi lainnya dipertimbangkan.

Berita Lainnya:
BKKBN Tekankan Pentingnya Peran Ibu Bagi Keluarga

Dikatakan juga bahwa penggunaan internet lebih terkait erat dengan depresi dibandingkan bermain gim video atau menonton televisi.

Sementara itu, bermain gim mungkin lebih mendukung pengaturan emosi dan pengembangan keterampilan-keterampilan sosial dibandingkan bentuk teknologi pasif seperti TV.

Para peneliti menyarankan para dokter untuk mempertimbangkan alasan remaja yang kecanduan gawai dan menderita pengalaman-pengalaman psikotik menjadi ketagihan alih-alih menyalahkan teknologi.

“Penggunaan teknologi digital yang tinggi pada masa remaja dapat menjadi penanda awal, bukan penyebab dari masalah kesehatan mental di kemudian hari,” ujar Dr Simona Skripkauskaite dari Oxford University, Inggris.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi