Selasa, 21/05/2024 - 19:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EDUKASI
EDUKASI

Pembentukan Pansus Guru Honorer Jangan Sampai Jadi Prank

Pembentukan Pansus harus dilatarbelakangi kepentingan hati nurani.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Dewan Pembina Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Dudung Nurullah Koswara, meminta pembentukan panitia khusus (Pansus) guru honorer di DPR tidak dijadikan semacam lelucon. Pembentukan Pansus tersebut harus dilatarbelakangi kepentingan hati nurani dan niat mengangkat martabat para guru honorer.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Jangan nge-‘prank‘. Pansusnya harus benar-benar dilatarbelakangi oleh kepentingan hati nurani dan martabat,” ujar Dudung kepada Republika, Jumat (23/12/2022).

Dudung melihat DPR sebagai suatu entitas politik. Dia menilai, setiap tujuan yang dimiliki cenderung lebih kepada kepentingan wajah politik.

Berita Lainnya:
Munas BEM SI Dihadiri Ratusan Presma dari Seluruh Indonesia

Karena itu, dia meminta agar seluruh wakil rakyat yang ada di DPR untuk benar-benar berniat murni untuk meningkatkan status dan martabat guru honorer dalam membuat Pansus tersebut.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Bukan modus menjelang pemilihan legislatif atau tahun politik 2023-2024. Jadi, itu kami membaca di lapangan kadang-kadang para politisi itu ‘bermain cantik’ untuk menarik simpati,” kata Dudung.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dudung menyampaikan, ia tidak menghendaki anggota legilsatif siapa pun itu mengeksploitasi perasaan guru, terutama guru honorer, untuk kepentingan pencitraan politik. Sebab, mereka sudah lama ingin menjadi abdi negara dengan status yang lebih baik.

Berita Lainnya:
Dosen FISIP UMJ Jadi Guest Lecturer di Malaysia, Ungkap Penyampaian Perubahan Iklim

“Jangan dimainkan teman-teman guru kita. Karena mereka lama ingin menjadi abdi negara yang statusnya lebih baik. Jangan memolitisasi, tapi benar-benar mengadvokasi dan memperjuangkan guru,” terang dia.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Dia juga menyampaikan, tak hanya politisi, semua elemen juga sejatinya perlu memahami ada begitu banyak guru honorer yang nasibnya secara ekonomi, status, dan lain sebagainya yang perlu diperhatikan. Menurut dia, harus ada upaya perbaikan status atau martabat para guru honorer yang sudah mengabdi kepada negara sebagai pendidik bangsa.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi