Jumat, 26/04/2024 - 22:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Kelompok LSM Asing Kelima Tangguhkan Operasional di Afghanistan

ADVERTISEMENTS

Christian Aid jadi LSM kelima yang menangguhkan operasi di Afganistan

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

KABUL — Organisasi nonpemerintah (LSM) Christian Aid pada Senin (26/12/2022) menjadi kelompok bantuan asing kelima yang menangguhkan operasi di Afghanistan. Langkah ini diambil setelah Taliban memerintahkan semua LSM asing untuk memecat staf perempuan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Kami dengan cepat mencari kejelasan tentang pengumuman ini dan mendesak pihak berwenang untuk membatalkan larangan tersebut. Sementara kami melakukan ini, sayangnya kami menghentikan pekerjaan program kami,” ujar kepala program global Christian Aid, Ray Hasan, dilaporkan Al Arabiya, Senin (26/12/2022)

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Sebelumnya pada Ahad (25/12), tiga LSM asing yaitu Save the Children, The Norwegian Refugee Council dan CARE mengumumkan penangguhan operasional mereka di Afghanistan. Kemudian, The International Rescue Committe juga menyatakan penangguhan operasionalnya di negara tersebut. Lembaga ini memberikan tanggap darurat di bidang kesehatan dan pendidikan, serta mempekerjakan 3.000 wanita di seluruh Afghanistan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Biden: Ini Konflik Terburuk untuk Pekerja Kemanusiaan

 “Jutaan orang di Afghanistan berada di ambang kelaparan. Laporan bahwa keluarga sangat putus asa sehingga mereka terpaksa menjual anak-anak mereka untuk membeli makanan benar-benar memilukan,” kata Hasan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Hasan menambahkan, larangan mempekerjakan staf perempuan di LSM akan membatasi kemampuan organisasi untuk membantu banyak orang yang membutuhkan.  Pada Sabtu (24/12) Kementerian Ekonomi Afghanistan di bawah Taliban mengumumkan, larangan staf perempuan bekerja di LSM asing. Kementerian Ekonomi mengatakan, mereka telah menerima “keluhan serius” bahwa perempuan yang bekerja di LSM tidak mematuhi aturan berpakaian Islami. Taliban mengancam akan menangguhkan izin operasi LSM asing jika mereka gagal melaksanakan perintah tersebut.

Berita Lainnya:
China Diduga Intervensi Pilpres 2024 di Indonesia?

Larangan itu berlangsung pada saat jutaan orang di seluruh Afghanistan bergantung pada bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh donor internasional melalui jaringan LSM. Krisis ekonomi Afghanistan semakin memburuk sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus tahun lalu. Hal ini menyebabkan Washington membekukan aset Afghanistan senilai miliaran dolar, dan donor asing menghentikan bantuan.

Kementerian Ekonomi mengatakan, perempuan yang bekerja di LSM tidak mematuhi aturan penggunaan jilbab serta aturan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan perempuan di organisasi nasional dan internasional. Masih belum diketahui apakah arahan tersebut berdampak pada staf perempuan asing di LSM.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi