Senin, 06/05/2024 - 09:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Ada Gejolak, Ekonomi RI 2023 Diproyeksikan Bisa Tumbuh Minimal 4,5 Persen

ADVERTISEMENTS

Dampak dari inflasi global masih akan menekan daya beli masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 Center of Reform on Economics (Core) Indonesia memprediksi ekonomi nasional mampu tumbuh dalam kisaran 4,5 sampai lima persen pada 2023. Angka pertumbuhan itu berpotensi dicapai meskipun ekonomi negara-negara barat seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa akan menjadi rentan akibat lonjakan inflasi dan pengetatan moneter.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Memandang ekonomi dunia 2023, meskipun diprediksi tumbuh lebih lambat, kami (Core Indonesia) sebenarnya masih melihat peluang untuk tidak serta-merta jatuh ke jurang resesi,” ujar Ekonom Core Indonesia Yusuf Rendy kepada Republika, Ahad (1/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
PLN Icon Plus Uji Coba Perjalanan Kendaraan Listrik Jakarta-Mandalika
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurutnya, ekonomi negara-negara barat seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa berpotensi menjadi rentan akibat lonjakan inflasi dan pengetatan moneter. Namun, Cina yang menjadi mitra dagang terbesar banyak negara termasuk Indonesia menunjukkan indikasi perbaikan, sejalan dengan semakin terkendalinya penyebaran Covid-19.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Begitu juga dengan inflasi global pada 2023 yang memang masih berpotensi meningkat. Core Indonesia memperkirakan tingkat inflasi diprediksi lebih rendah dibandingkan 2022 dan tidak banyak mengganggu tingkat konsumsi secara agregat. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Kendati demikian, dampak dari inflasi global masih akan menekan daya beli masyarakat berpendapatan rendah dan kemungkinan juga masih menahan pemulihan mobilitas jarak jauh. “Konsumsi rumah tangga diprediksi tetap kuat dan melampaui tingkat konsumsi prapandemi, meskipun pertumbuhannya melambat marginal akibat tekanan global,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Ada Beberapa Akad KPR Syariah di BTN Syariah, Apa Bedanya?

Selain itu, pengetatan moneter diprediksi lebih terbatas karena berkurangnya tekanan inflasi global dan domestik. Investasi pun diprediksi akan kembali menjadi penyumbang kedua terbesar pertumbuhan ekonomi pada 2023.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Pertumbuhan investasi swasta tidak banyak terganggu oleh tekanan ekonomi global. Meski demikian, surplus perdagangan diprediksi menyempit karena pelemahan permintaan sebagian negara tujuan ekspor utama dan juga pelemahan harga komoditas khususnya komoditas non-energi,” ucapnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi