Sabtu, 04/05/2024 - 23:19 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Orang Indonesia Disebut ‘Malas’ Baca Buku, Apa Penyebabnya?

ADVERTISEMENTS

Pada 2016, Indonesia menempati urutan 60 dari 61 dalam hal minat baca.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Salah satu badan khusus PBB, UNESCO, pernah melaporkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. Pada 2016, Indonesia bahkan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara dalam hal minat baca dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Central Connecticut State University di Amerika Serikat (AS). 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Penelitian bertajuk “Bangsa Paling Melek Huruf di Dunia” ini menempatkan Indonesia di bawah Thailand (posisi ke-59) dan di atas Botswana (posisi ke-61). Sebenarnya, apa yang membuat hal itu terjadi?

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Vietnam Optimalkan Gelar UNESCO untuk Perkuat Sosial Ekonomi
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Aplikasi seluler ringkasan buku nonfiksi, NexPage, melakukan riset sendiri dan mengaitkannya dengan alasan-alasan berikut ini:

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

1. Kurangnya aksesibilitas terhadap buku

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Walaupun orang-orang di kota memiliki akses ke perpustakaan dan buku-buku, namun hal ini mungkin tidak berlaku untuk kota-kota dan desa-desa yang lebih terpencil. Meskipun beberapa lokasi terpencil memiliki perpustakaan keliling, namun penawaran dan pilihan buku mereka sering kali perlu ditingkatkan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

2. Kurangnya variasi konten dan judul yang menarik

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Pentingnya Power Nap untuk Hindari Kecelakaan Saat Mudik, Begini Caranya

Banyak buku lokal yang mengadopsi nada yang lebih formal dan penyampaian gaya kuliah, membuat membaca menjadi hobi yang sangat serius. Banyak judul nonfiksi juga termasuk dalam kategori “buku teks” sehingga terkesan berat, akademis, dan monoton. Persepsi negatif ini berasal dari minat baca, khususnya judul-judul nonfiksi.

3. Tingginya biaya terjemahan buku-buku asing

Meskipun lebih banyak variasi ditemukan dalam judul-judul asing, hanya beberapa yang nyaman dibaca dalam bahasa Inggris. Buku-buku asing yang diterjemahkan juga mahal dan hanya tersedia untuk kalangan tertentu sehingga kurang diterima secara luas.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi