Kamis, 02/05/2024 - 14:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Iran Wajibkan Jilbab di dalam Mobil

ADVERTISEMENTS

Meski di dalam mobil, jilbab harus tetap dikenakan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

TEHERAN — Polisi Iran melanjutkan aturan baru bagi perempuan, bahwa mereka harus tetap mengenakan jilbab selama berada di dalam mobil. Mereka yang melanggar akan mendapatkan teguran dan sanksi jika diulang.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Protes telah mencengkeram Iran sejak kematian Mahsa Amini pada 22 September tahun lalu, setelah penangkapannya di Teheran atas dugaan pelanggaran aturan berpakaian ketat republik Islam itu untuk wanita. Teheran umumnya menyebut protes itu sebagai kerusuhan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kantor berita Fars mengutip seorang perwira polisi senior, mengatakan bahwa tahap baru dari program Nazer-1 “pengawasan” sedang diluncurkan di seluruh negeri oleh polisi.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Posisi Tangan Nabi Muhammad ketika Sholat

“Program Nazer, yang diluncurkan pada 2020, menyangkut pelepasan jilbab di mobil,” tambah Fars dilansir dari Arab News, Selasa (3/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

 

Mereka yang tidak menggunakan jilbab di dalam mobil akan mendapatkan sms peringatan, bahwa mereka telah melanggar kode etik berpakaian di kendaraan mereka dan mendapatkan tindakan hukum jika diulang.

“Melepas jilbab telah diamati di kendaraan Anda: Penting untuk menghormati norma-norma masyarakat dan memastikan tindakan ini tidak terulang,” bunyi pesan yang dilaporkan dikirim oleh polisi dan diposting di media sosial.

Polisi moralitas Iran yang dikenal sebagai Gasht-e Ershad, atau “Patroli Bimbingan” memiliki mandat untuk memasuki area publik untuk memeriksa penerapan aturan berpakaian yang ketat.

Berita Lainnya:
Antisipasi Iran Balas Serangan, Pasukan AS dan Israel Disiagakan

Setelah protes, banyak wanita di distrik kelas atas di ibu kota Teheran, serta di pinggiran selatan yang lebih sederhana dan tradisional, diamati tanpa jilbab dan tanpa dihentikan.

Sejak September, van putih dan hijau polisi moralitas menjadi pemandangan yang jauh lebih jarang di jalan-jalan Teheran.

Pada awal Desember, Jaksa Agung Iran Mohammad Jafar Montazeri mengatakan bahwa polisi moralitas telah ditutup. Tetapi para juru kampanye skeptis tentang komentarnya, yang tampaknya merupakan tanggapan dadakan terhadap pertanyaan di sebuah konferensi, daripada pengumuman yang ditandai dengan jelas oleh kementerian dalam negeri yang mengawasi polisi.

Sumber:

https://www.arabnews.com/node/2225601/timur%20tengah

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi