Selasa, 30/04/2024 - 08:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Indonesia Aman dari Resesi 2023, Indef: Tapi Pertumbuhannya Melambat

ADVERTISEMENTS

Indonesia diperkirakan lolos dari jurang resesi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Fadhil Hasan menilai, beberapa negara di dunia termasuk Cina akan mengalami resesi pada tahun ini. Hanya saja, Indonesia kemungkinan tidak.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Saya tidak melihat dan dikonfirmasi lembaga-lembaga internasional yang menyatakan mungkin kita akan alami perlambatan ekonomi. Hanya saja tidak sampai resesi sebagaimana negara-negara lainnya,” ujar Fadhil dalam diskusi publik virtual, Kamis (5/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Menteri PUPR Pindah ke IKN pada Juli 2024
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ia menjelaskan, perekonomian yang bertumpu pada ekonomi domestik menjadi faktor Indonesia terhindar dari resesi. Meski begitu, Fadhil mengatakan, perekonomian global pada 2023 memang masih menantang.

ADVERTISEMENTS

Dana Moneter Internasional (IMF) bahkan memperkirakan sepertiga negara di dunia akan mengalami resesi. Ia melanjutkan, kenaikan harga pangan dan energi akan berlanjut pada 2023 namun tidak akan mengalami lonjakan seperti pada 2022 karena masih berlangsungnya perang Rusia Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Menurutnya, dampak dari kenaikan harga pangan dan energi akan meningkatkan inflasi pada level moderat di dalam negeri. Sementara, kinerja ekspor Indonesia terutama pangan masih akan terus didorong.

Berita Lainnya:
Rachmat Gobel: Program Magang Buka Peluang Kerja yang Inklusif

Fadhil menilai, diperlukan kebijakan tepat pada 2023 untuk memitigasi dampak negatif. Sekaligus mengoptimalkan manfaat dari kenaikan harga pangan dan energi dengan meningkatkan produksi di dalam negeri.

Pemerintah pun harus mendorong perbaikan rantai pasok dan pangan dan energi di dalam negeri. Lalu perlu menghindari pula kebijakan yang akan mendistorsi pasar.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi