Rabu, 29/05/2024 - 10:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Myanmar Penjarakan 112 Orang Rohingya 

Semua orang dewasa dipenjara selama lima tahun.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

NAYPYITAW — Myanmar menjebloskan 112 orang, termasuk 12 anak-anak dari etnis minoritas Rohingnya. Mereka dipenjara setelah tertangkap berusaha meninggalkan negara tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Surat kabar pemerintah, Global New Light of Myanmar, Selasa (10/1/2023) mengutip polisi setempat, melaporkan, pengadilan di Bogale, wilayah selatan Ayeyarwady, menghukum 112 warga Rohingya itu pada 6 Januari.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Mereka ditangkap pada  Desember setelah ditemukan di atas perahu motor tanpa dokumen resmi. Dilaporkan Aljazirah, Selasa (10/1), dari 12 anak lima di antaranya berusia di bawah usia 13 tahun dan dihukum dua tahun penjara.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan
Berita Lainnya:
Demi Kelancaran PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh ke Lhokseumawe

Anak-anak yang berusia lebih tua, dihukum tiga tahun penjara. Mereka dipindahkan ke “sekolah pelatihan pemuda” pada Senin (9/1). Sedangkan semua orang dewasa dipenjara selama lima tahun.

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Etnis Rohingya, yang sebagian besar  Muslim, ditolak kewarganegaraan dan hak-hak dasar lainnya di Myanmar. Myanmar mengeklaim Rohingya merupakan “migran ilegal” dari Asia Selatan. Ratusan ribu Rohingya lari dari Myanmar ke Bangladesh pada 2017.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Eksodus dilakukan setelah militer Myanmar melakukan perlakuan kejam terhadap Rohingya. Masih banyak Rohingya tetap di Myanmar tetapi mereka dikurung di kamp-kamp dengan penjagaan ketat. Mereka tidak dapat bekerja, belajar, atau mendapatkan bantuan medis.

ADVERTISEMENTS

Orang-orang Rohingya dari kamp pengungsi di Bangladesh maupun Myanmar berupaya melarikan diri meski menghadapi risiko tinggi melalui perjalanan laut berbahaya. Mereka biasanya melakukan perjalanan ke Malaysia dan Indonesia, negara mayoritas Muslim.

ADVERTISEMENTS

Setidaknya 185 orang Rohingya mendarat di Aceh akhir bulan lalu, setelah kapal mereka terombang-ambing di lautan selama berpekan-pekan. Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi mengatakan, Rohingya yang melakukan perjalanan berbahaya melalui lautan meningkat enam kali lipat pada 2022 dibandingkan 2021.

Berita Lainnya:
Aksi Pro-Palestina Masih Terus Menyala di Eropa

 

 

sumber : aljazirah

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi