Kamis, 23/05/2024 - 12:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALPALESTINA

Hakim Agung Israel: Rencana Reformasi Netanyahu Ancam Sistem Peradilan

Netanyahu berjanji akan menjaga independensi peradilan.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 YERUSALEM — Pimpinan Mahkamah Agung Israel mengatakan rencana reformasi yudisial yang diusulkan pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan menghancurkan sistem peradilan dan merusak demokrasi Israel.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Kepala Hakim Agung Esther Hayut mengeluarkan peringatan keras dalam merespon rencana yang didukung Netanyahu. Rencana itu termasuk membatasi keputusan Mahkamah Agung pada langkah pemerintah atau undang-undang parlemen atau Knesset dan memperkuat wewenang politisi memilih hakim.

“(Rencana itu) bukan rencana untuk memperbaiki sistem peradilan tapi rencana itu untuk menghancurkannya,” kata Hayut dalam pidatonya di televisi, Kamis (12/1/2023).

Berita Lainnya:
15 Roket Bombardir Galilea Israel Utara, Hizbullah: Target Kumpulan Tentara Israel, Mereka Tewas

Ia mengatakan rencana reformasi itu akan menimbulkan pukulan fatal pada independensi hakim dan kemampuan mereka dalam melayani masyarakat. “Artinya rencana ini adalah untuk mengubah identitas demokrasi negeri hingga tidak bisa dikenali,” tambahnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Menteri Kehakiman Yariv Levin membela reformasi yang ia usulkan. Ia mengkritik apa yang ia sebut ‘seruan untuk membakar jalanan.’

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Ia mengatakan rencananya untuk menyeimbangkan cabang pemerintah sehubungan jangkauan yudisial. Jaksa Agung Gali Baharav-Miara juga mengeluarkan peringatan mengenai rencana tersebut.

“Usulan legislasi, bila diterapkan dalam bentuk yang sekarang, akan mengarah pada sistem check and balances yang tidak seimbang, prinsip mayoritas yang berkuasa akan mendorong nilai-nilai demokrasi lain ke sudut,” katanya dalam pernyataan yang dirilis Kementerian Kehakiman Israel.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Proposal reformasi itu menimbulkan kekhawatiran di Israel dan luar negeri. Sebab dapat digunakan Netanyahu atau mitra koalisi ultra-nasionalisnya untuk membuka jalan mengganggu liberal sekuler dan minoritas.  

Berita Lainnya:
Mahasiswa Universitas Jenewa Lanjutkan Aksi Dukung Palestina

Netanyahu yang kembali menjabat sebagai perdana menteri bulan lalu mengatakan ia akan menjaga independensi peradilan. Politisi veteran itu disidang atas dakwaan korupsi.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi