Sabtu, 18/05/2024 - 21:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMISYARIAH

Laporan Fitch: Penerbitan Sukuk Global Diproyeksi Melambat

Penerbitan sukuk global diperkirakan tetap tumbuh meski melambat pada 2023.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 Penerbitan sukuk global diperkirakan tetap tumbuh meski melambat pada 2023. Hal ini disebabkan oleh gejolak pasar keuangan dunia. Meski demikian, berdasarkan laporan dari Fitch Ratings, sukuk tetap akan menjadi sumber utama pendanaan dalam inti pasar keuangan syariah dunia.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Dikutip dari Zawya, Kamis (12/1/2023), outlook jangka menengah dan panjang tetap positif seiring kokohnya permintaan dari investor syariah, kebutuhan refinancing, dan adanya dukungan pemerintah di sejumlah pasar sukuk utama.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Penerbitan sukuk dari pasar utama dunia pada 2022 turun 7,9 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi 244,3 miliar dolar AS. Hal ini disebabkan tingginya harga minyak, kenaikan suku bunga bank sentral, dan isu geopolitik. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
PLN dan BI NTB Manfaatkan Limbah Uang Kertas untuk Cofiring

Meski demikian, laju penerbitan sukuk masih lebih baik dibandingkan obligasi konvensional yang justru anjlok 22,1 persen dalam periode yang sama. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Harga minyak yang tinggi telah membantu fiskal dari negara pengekspor minyak seperti dari kawasan GCC (Teluk) dan Malaysia dengan penurunan kebutuhan pembiayaan. Meski begitu, upaya mereka untuk diversifikasi sumber pendanaan tetap dapat mendorong pertumbuhan sukuk,” ungkap Global Head of Islamic Finance Fitch, Bashar Al-Natoor.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Di sisi lain, menurutnya, sukuk bisa mengisi gap pendanaan untuk negara importir minyak seperti Indonesia, Turki, dan Pakistan. Tantangan tetap bisa muncul dari peningkatan suku bunga, penurunan minat investor global terhadap surat utang negara berkembang, dan risiko politik.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Pertamina Jamin Kelancaran Distribusi BBM Subsidi di Bengkulu

Outstanding sukuk global telah mencapai 765,3 miliar dolar AS pada 2022. Angka itu 7,6 persen lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Sukuk pemerintah dan multilateral masih menjadi yang utama. Tingkat gagal bayar sukuk masih terjaga rendah di level 0,21 persen dari seluruh penerbitan. 

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Sementara, volume outstanding sukuk berbasis ESG berhasil tumbuh 62,9 persen pada 2022. Hal ini utamanya dipengaruhi efek low base pada tahun sebelumnya. Outstanding sukuk ESG mencapai 24,5 miliar dolar AS, atau setara 3 persen dari volume sukuk global.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi