Selasa, 30/04/2024 - 15:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

Ekonomi ASEAN+3 Diproyeksi Turun Jadi 3,3 Persen pada 2022

ADVERTISEMENTS

Perekonomian ASEAN+3 melanjutkan pelemahan, terutama China.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Kantor Riset Makroekonomi ASEAN+3 (AMRO) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN+3 (China, Jepang, serta Korea) pada tahun 2022 dari 3,7 persen di bulan Oktober 2022 menjadi 3,3 persen pada Januari 2023.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Hal ini terutama disebabkan oleh berlanjutnya pelemahan di ekonomi Plus-3, terutama China yang pertumbuhannya ternyata jauh lebih lemah,” ucap Kepala Ekonom AMRO Hoe Ee Khor dalam konferensi pers secara virtual, Jakarta, Selasa.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Meskipun ada penurunan, lanjutnya, kawasan ASEAN sendiri berpotensi tumbuh lebih tinggi dari prediksi sebesar 5,3 persen pada Oktober 2022 menjadi 5,6 persen pada Januari 2023 akibat adanya pertumbuhan permintaan domestik yang menguat.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Laju Ekonomi Kota Depok Semakin Membaik Pascapandemi Covid-19

Adapun pada tahun 2023 pertumbuhan di kawasan ASEAN+3 diproyeksikan menguat menjadi 4,3 persen karena ekonomi China diperkirakan akan pulih dengan kuat. Hal ini dipengaruhi pembukaan pembatasan China dan pencabutan berbagai kebijakan pelonggaran terkait pandemi COVID-19.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Inflasi diperkirakan akan turun menjadi 4,5 persen pada tahun 2023 dari proyeksi lonjakan 6,3 persen tahun lalu,” ujarnya.

Pembukaan perbatasan China, terutama dengan kembalinya turis China yang berpotensi mendorong sektor pariwisata, akan memberikan dorongan pertumbuhan ekonomi dunia meskipun saat ini terjadi hambatan pada aktivitas ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan kawasan Eropa yang dibayangi risiko resesi.

Berita Lainnya:
Senang Wewangian? Ini Tips Memulai Bisnis Parfum Sendiri

Hambatan ekonomi global ini dipengaruhi pengetatan kebijakan moneter yang agresif di Amerika Serikat, sehingga pesanan ekspor bakal lebih lemah untuk ASEAN+3.

“Ekonomi China yang lebih kuat akan memberikan dukungan untuk aktivitas regional sementara pembukaan kembali perbatasan akan meningkatkan pariwisata intra-regional,” kata Hoe Ee Khor.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi