Senin, 06/05/2024 - 03:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Cegah Stunting, Kepala BKKBN Anjurkan Anak-Anak Konsumsi Telur

ADVERTISEMENTS

Pentingnya protein hewani dalam menu sehari-hari bisa dikenalkan kepada keluarga

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menganjurkan konsumsi telur untuk mencegah stunting pada anak balita.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Semangat untuk isi piringku dan kampanye isi piringku dengan (makanan) kaya protein menjadi penting. Satu butir telur sehari, itu sudah bisa mengatasi stunting,” katanya di Jakarta, Selasa (24/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dia menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi, termasuk protein hewani, pada 1.000 hari pertama kehidupan anak untuk mencegah stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi tengkes.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Mengingat stunting kebanyakan terjadi pada anak dalam rentang usia enam sampai 24 bulan, ia mengatakan, pemenuhan kebutuhan nutrisi anak selama kurun itu mesti benar-benar diperhatikan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Kepala BKKBN Beri Tips Jawab Pertanyaan Kapan Nikah Saat Kumpul Keluarga

Telur yang mengandung protein, kolin,selenium, yodium, fosfor, besi, seng, serta vitaminA, B, D, dan K, menurut dia, bisa digunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan nutrisi anak selama masa pertumbuhan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Hasto juga menyarankan penyiapan menu makanan dari bahan pangan lokal untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, termasuk protein hewani, semasa 1.000 hari pertama kehidupan anak. Protein hewani bisa diperoleh dari bahan pangan seperti telur, aneka makanan laut, daging ayam, daging ayam, daging bebek, dan daging sapi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Pentingnya protein hewani dalam menu sehari-hari bisa dikenalkan kepada keluarga, remaja yang akan menikah, juga kepada stakeholder (pemangku kepentingan) sebagai penyambung informasi ke masyarakat,” katanya.

Dia juga menyampaikan bahwa indikasi stunting antara lain bisa dilihat dari panjang badan anak saat lahir. “Jika panjang badan lahir kurang dari 48 sentimeter, itu sudah 23 persen stunting. Masuk enam bulan, naik satu persen, berarti kita masih bersama-sama harus menguatkan ASI eksklusif. Enam bulan ke atas harus mendapatkan MPASI sampai usia 24 bulan,” katanya.

Berita Lainnya:
Konvoi Bawa Petasan dan Bawa Bendera, 132 Pelajar di Jakarta Dibawa Satpol PP

Sebelumnya, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Endang Sumiwi mengatakan bahwa makanan pendamping ASI (MPASI) yang diberikan oleh orang tua kepada anak umumnya masih kurang komponen protein hewaninya.

Pemerintah pada peringatan Hari Gizi Nasional 2023 akan fokus mengampanyekan pentingnya konsumsi protein hewani bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita guna mencegah stunting.

“Persoalan kesehatan dan gizi menjadi persoalan bersama, menurunkan stunting menjadi kewajiban bersama. Kami berharap semua pihak dapat mendukung dan mengkampanyekan konsumsi protein bersumber hewani untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang kebutuhannya berbeda dengan segmen masyarakat lain,” kata Endang.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi