Jumat, 26/04/2024 - 07:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pengamat Prediksi Cawapres Anies Antara AHY dan Khofifah

ADVERTISEMENTS

Anies unggul di Jakarta, Jabar, dan Banten, tapi lemah di Jateng.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Partai Demokrat sudah menyatakan sepakat dengan Partai Nasdem untuk mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon presiden pada Pilpres 2024. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah pula menyampaikan sinyal mengusung Anies.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Pengamat komunikasi politik, M Jamiluddin Ritonga menilai, Koalisi Perubahan tidak lama lagi akan mendeklarasikan Anies sebagai bacapres. Soal bacawapresnya kemungkinan dideklarasikan setelah koalisi lain mengumumkan capres yang diusung.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Pada saat itu, ia menekankan, sudah terang benderang pasangan capres kompetitor. Hal itu yang nantinya akan memudahkan Koalisi Perubahan menentukan cawapres yang berpeluang mendulang suara untuk memenangkan suara, khususnya di Pulau Jawa.

ADVERTISEMENTS

Baca: Bukan Anies-AHY, Tapi Anies-Khofifah Lebih Realistis dan Berpeluang

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Pilihan di Pulau Jawa karena memiliki 60 persen suara. Artinya, siapa yang menguasai suara di Pulau Jawa, maka akan memenangkan Pilpres 2024. Dia menilai, Koalisi Perubahan tampaknya masih menghitung kekuatan Anies di Pulau Jawa.

Berita Lainnya:
Media Asing Terkemuka Sebut Jokowi Akhiri Masa Jabatan dengan Mengecewakan

“Hasilnya akan dijadikan dasar untuk memilih cawapres yang dapat menambah suara di mana Anies lemah,” kata Jamiluddin di Jakarta, Ahad (29/1/2023).

Saat ini, Anies Baswedan unggul di Jakarta, Jawa Barat (Jabar), dan Banten. Ganjar Pranowo menguasai Jateng dan DI Yogyakarta. Sedangkan Prabowo Subianto unggul di Jawa Timur (Jatim). Dari basis suara itu, Anies terlihat lemah di Jateng, DI Yogyakarta, dan Jatim.

Namun, untuk Jateng dan DI Yogyakarta tampaknya akan tetap dikuasai Ganjar. Artinya, hanya tinggal Jatim menjadi ajang pertempuran untuk dikuasai Anies. Sehingga, menurut Jamiluddin, Anies perlu cawapres yang dapat mendongkrak suaranya di Jawa Timur.

Baca: Khofifah, Cawapres Kuda Hitam?

Ada dua sosok yang layak dipilih menjadi pendamping Anies, yaitu Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Di atas kertas, dua sosok tersebut sama kuat di Jatim. AHY selain kuat di basis nasionalis, diterima di warga Nahdliyin.

Berita Lainnya:
Khofifah Optimistis Putusan MK tidak Ubah Hasil Pilpres 2024

AHY diterima pula kalangan milenial di Jawa Timur. Selain itu, AHY mendapatkan sokongan dari pendukung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang sampai saat ini jumlahnya masih banyak. Umumnya, mereka masih berpengaruh di Jatim.

“AHY juga akan mendapat sokongan dari pendukung Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak. Pendukung Emil dari kalangan nasionalis dan Nahdliyin di Jawa Timur juga sangat besar. Begitu juga dukungan dari milenial,” ujar Jamiluddin.

Maka itu, AHY dapat menambah suara secara signifikan di Jatim bila dijadikan cawapres mendampingi Anies. Jatim akan dapat dikuasai menggunakan jaringan dan mesin politik yang dimilikinya. Sedangkan, Khofifah kuat di kalangan Nahdliyin.

“Jadi, Koalisi Perubahan tinggal memilih AHY atau Khofifah menjadi pendamping Anies,” kata dosen Universitas Esa Unggul tersebut.

Baca: KPK Buka Peluang Panggil Khofifah

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi