Jumat, 26/04/2024 - 11:04 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Apa yang Harus Dilakukan Ketika Anak Korban Penculikan Kembali ke Rumah?

ADVERTISEMENTS

Anak korban penculikan rentan alami trauma.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Psikolog anak dan remaja dari Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengingatkan bahwa anak korban penculikan sangat rawan mengalami trauma. Sebab, peristiwa tersebut merupakan pengalaman yang dapat mengancam keselamatan jiwanya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Bisa saja anak mengalami trauma karena penculikan merupakan pengalaman yang membawa perubahan drastis dalam hidup anak dan bisa mengancam jiwanya,” kata Vera saat dihubungi Antara, Rabu (1/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Belum Kunjung Punya Momongan, Yuk Periksakan Diri ke Dokter

Menurut Vera, saat menjadi korban penculikan, anak tentu akan merasa takut, cemas tidak bisa kembali kepada orang tuanya, dan bingung dengan apa yang dapat ia lakukan untuk menyelamatkan diri. Untuk itu, Vera mengatakan, ketika anak korban penculikan kembali kepada orang tuanya, maka ia seharusnya diperiksa secara menyeluruh untuk mengetahui pendampingan apa saja yang perlu dilakukan.

ADVERTISEMENTS

“Yang jelas, anak butuh pendampingan untuk menghilangkan rasa takut dan mengembalikan kepercayaannya pada lingkungan agar dia dapat kembali ke rutinitasnya sebagai anak,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Mudik Bareng Anak dengan Kendaraan Umum, Ajari Ini Dulu Sebelum Berangkat

 

Senada dengan Vera, psikolog dari Universitas Indonesia sekaligus parenting coach Irma Gustiana mengatakan anak korban penculikan dapat merasakan trauma yang membuat dia merasa cemas dan tidak aman. Itu dapat mengganggu kegiatan sehari-harinya, baik di sekolah, di rumah, maupun di tempat lainnya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi