Sabtu, 27/04/2024 - 10:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Pertamina Klaim Berhasil Tekan Subsidi BBM

ADVERTISEMENTS

Verifikasi MyPertamina dan digitalisasi SPBU mampu menurunkan volume BBM bersubsidi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — PT Pertamina (Persero) menjelaskan sepanjang 2022 kemarin menyalurkan 61,37 juta kiloliter BBM bersubsidi baik Pertalite maupun solar. Realisasi penyaluran ini lebih rendah dari perkiraan di awal tahun yang dialokasikan 62,26 juta kiloliter.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Direktur Utama Nicke Widyawati menjelaskan, realisasi volume penyaluran BBM bersubsidi yang di bawah perkiraan ini menunjukan keberhasilan Pertamina menyalurkan BBM bersubsidi lebih tepat sasaran. Nicke menjelaskan, langkah Pertamina menyalurkan melalui verifikasi MyPertamina dan digitalisasi SPBU mampu menurunkan volume BBM bersubsidi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Kami melakukan penerapan subsisdi tepat sasaran melalui My pertamina dan digitalisasi SPBU ini berhasil menakan volume solar subsidi maupaun pertalite,” ujar Nicke di Komisi VI DPR RI, Selasa (31/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Dirut KAI: Ketepatan Waktu Perjalanan Kereta Api Mendekati 100 Persen

Secara total penurunan satu persen ini akan berdampak signifikan pada APBN sebagai pengampu dana subsidi. Ia pun berharap ke depan BBM bersubsidi bisa semakin tepat sasaran. Pertamina berkomitmen untuk menyalurkan BBM sesuai kebutuhan masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Realisasi volume penyaluran ini sesuai dengan penurunan anggaran subsidi BBM pada tahun lalu. Data Kementerian ESDM mencatat realisasi subsidi energi pada 2022 mencapai Rp 157,6 triliun. Realisasi ini memang lebih rendah dari yang dianggarkan pemerintah sebesar Rp 211,1 triliun. Dari realisasi tersebut, untuk subsidi BBM dan LPG menyedot Rp 97,8 triliun.

Sedangkan pada 2023 pemerintah menganggarkan RP 209,9 triliun untuk subsidi energi. Khusus untuk subsidi BBM dan LPG, pemerintah memperkirakan butuh Rp 139,4 triliun.

Berita Lainnya:
Menhub Temui Pemerintah Jepang Bahas Pengembangan Transportasi

Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan pada tahun lalu memang terjadi penurunan realisasi subsidi eneri. Kondisi harga minyak dunia yang melambung tinggi di awal 2022 memaksa pemerintah mengubah alokasi subsidi energi. Namun, faktanya di kuartal ketiga dan keempat 2022, justru pergerakan harga minyak dunia menurun disusul dengan nilai tukar rupiah yang menurun juga.

“Terutama penurunan ini, kita lihat di BBM, dan elpiji ini tidak separah seperti yang kita perkirakan sebelumnya. Karena pada 2022 asumsi harga minyak mentah kita yang tadinya tinggi, ternyata menjelang kuartal tiga dan empat terjadi penurunan,” ujar Arifin, awal pekan ini.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi